Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

KEBUTUHAN FASILITAS POKOK PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LAMPULO 15 TAHUN MENDATANG (Main Facility Necessity of Lampulo Coastal Fishing Port for 15 Years for the Future) Fauzi Syahputra; Anwar B. Pane; Ernani Lubis; Budhi H. Iskandar
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 6 No. 1 (2015): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.691 KB) | DOI: 10.29244/jmf.6.1.33-43

Abstract

ABSTRACTLampulo fishing port located in Banda Aceh. This port categorized as type C. The activity in Lampulo very dense, it is suspected due to inadequate of facilities available at the port. The aims of this study is to determine the projected increase in the production volume of the catch; determine the projected increase in the number of fishing boats; determine the needs of the dock, and harbor, for the current and future needs of 15 years. This research was conducted at the Lampulo fishing port in Banda Aceh by using a case study method. Calculation of the dock and harbour needs presently and in the next 15 years by using statistical data, namely the catch production (1), the number and size of vessel (2), direct measurement of results data objects i.e. jetty length (1), pond depth (2), ships length (3), direct observations data of the research object, namely dock facilities condition (1) port (2), the maximum draft of vessels (3) and the distance between the ship while tethered in the harbour. Based on projections of production, the total production volume in Lampulo reached 14,096 tons in 2027 or increased by 114%, but became decreased in 2028-2029 by 3,6% when compared with the production volume in 2027. The projected number of vessel fleet reached 822 units or an increase of 112% in 2029. Projected increase the size of the dock and the depth of the pool is needed for the next 15 years in the amount of 831m for landing docks and 757m for loading docks. It also required the addition of the port into a vast pool of 224.497 m2 and the depth of the pool minus 3,4 m.Keywords: development, main port facilities, vessel-------ABSTRAKPelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo terletak di kota banda Aceh. Pelabuhan ini adalah pelabuhan perikanan tipe C. Aktivitas di Pelabuhan Lampulo sangat padat, hal ini diduga akibat kurang memadainya fasilitas yang tersedia di pelabuhan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan proyeksi peningkatan volume produksi hasil tangkapan; menentukan proyeksi peningkatan jumlah kapal perikanan; menentukan kebutuhan dermaga, dan kolam pelabuhan, untuk saat ini dan kebutuhan 15 tahun kedepan. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Perhitungan kebutuhan dermaga dan kolam pelabuhan saat ini dan 15 tahun kedepan menggunakan data statistik yaitu produksi hasil tangkapan (1), jumlah dan ukuran kapal (2), data hasil pengukuran langsung objek penelitian yaitu panjang dermaga (1), kedalaman kolam (2), panjang kapal (3); data hasil pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu keadaan fasilitas dermaga (1), kolam pelabuhan (2), draft maksimum kapal yang paling besar (3) dan jarak antar kapal saat bertambat di pelabuhan. Berdasarkan proyeksi produksi, total volume produksi di PPP Lampulo mencapai 14,096 ton pada tahun 2027 atau meningkat sebesar 114%, namun mengalami penurunan pada tahun 2028-2029 sebesar 3,6% jika dibandingkan dengan volume produksi tahun 2027. Adapun proyeksi jumlah armada kapal penangkapan terjadi peningkatan mencapai 822 unit atau sebesar 112 % pada tahun 2029. Proyeksi penambahan ukuran dermaga dan kedalaman kolam yang dibutuhkan untuk 15 tahun mendatang yaitu sebesar 831 m untuk dermaga pendaratan dan 757 m untuk dermaga muat. Selain itu juga diperlukan penambahan luas kolam pelabuhan menjadi 224,497 m2 dan kedalaman kolam minus 3,4 m.Kata kunci: pengembangan, fasilitas pokok pelabuhan, kapal
Pengaruh Panjang Jaring Pukat Cincin Terhadap Hasil Tangkapan Nelayan di Perairan Utara Aceh Makwiyah A. Chaliluddin; Alvi Rahmah; Fauzi Syahputra; Muqtamar Effendi; Nasruddin M. Jalil; Fitri Indah Yani
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i1.738

Abstract

This research was conducted for one year, which was divided into 4 quarters. The average of each quarter was used as a replication. This study aimed to determine the composition of purse seine catch and the effect of the length of the purse seine on the catch of fishers in the waters of northern Aceh. The sample in this research is purse seine which has a length of 800 m, 900 m, 1000 m, and 1200 m. The composition of the fishermen's catch during the study was skipjack, mackerel, lemuru, and layang. The test results using ANOVA in the treatment of the ring seine length group obtained the value of F-count is 40.275 or significant (0.000). The ANOVA test on replications obtained a value of F-count is 1.623 or a significance value (0.082), meaning that the length of the 1200 meter seine had a significant effect on the fishermen's catch, while the number of replications, namely the observation time during the study year, had no significant effect on the fishermen's catch.
Studi Pola Distribusi Logistik Ikan dan Margin Pemasaran Yang di Daratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Banda Aceh Eka Purnama Sari; Fauzi Syahputra; Agus Naufal
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2500

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana pola distribusi ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja Banda Aceh, (2) mengetahui seberapa besar kebutuhan ikan sebagai bahan baku pengolahan, (3) seberapa besar margin pemasaran pada setiap pelaku pemasaran, Metode yang digunakan adalah metode kasus  dengan pengambilan sampel secara sengaja dengan pertimbangan kriteria tertentu. Terdapat 3 saluran distribusi ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Banda Aceh yaitu saluran distribusi pertama, dari nelayan ke pedagang Pengumpul (Toke Bangku) ke pedagang pengecer ke konsumen; kedua, dari nelayan ke pedagang Pengumpul (Toke Bangku) ke pabrik pengolahan ikan; ketiga, dari nelayan ke pengecer ke konsumen. Kebutuhan bahan baku ikan rata-rata pabrik pengolahan di dalam dan sekitar pelabuhan yaitu sebesar 10-50 ton setiap hari nya, kebutuhan jenis ikan dominan sebesar ikan Tongkol 20 ton/hari, Cakalang 30 ton/hari, Layang 20 ton/hari, Tuna 15 ton/hari. margin pemasaran (marketing margin) pada setiap pelaku pemasaran adalah  pada tingkat Pengumpul (toke bangku) jenis ikan yang memiliki nilai presentase margin pemasaran tertinggi adalah  ikan Tuna (52%) diikuti dengan ikan Cakalang (26,2%), ikan Tongkol (20%) dan ikan Layang (8,9%). Tingkat Pengecer jenis ikan yang memiliki nilai presentase margin pemasaran tertinggi adalah  ikan Layang (38,6%) diikuti dengan ikan Cakalang (35,9%) ikan Tongkol (33,7%) dan ikan Tuna (20%).
Pola Disriusi Dan Pemasaran Hasil Tangkap Di PPI Calang Kaupaten Aceh Jaya Muhammad Masrizal; Agus Naufal; Fauzi Syahputra
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i1.1469

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi hasil tangkap di PPI Calang serta dengan margin pemasarannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif terhadap kejadian-kejadian dilapangan dan juga ditampilkan dalam bentuk tabulasi data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling. Jenis data yang dikupulkan berupa data primer dan skunder. Hasil dari penelitian ini di PPI Calang memiliki dua pola distribusi. Pola 1 terdiri atas produsen, pengumpul, pengecer, dan konsumen. Sedangkan pola 2 terdiri atas produsen, pengumpul, dan konsumen. Daerah pendistribusi dan pemasaran hasil tangkap di PPI Calang keseluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya untuk di pasar lokal. Sedangkan untuk pendistribusian ikan keluar daerah umumnya dilakukan keseluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh seperti Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam hingga keluar provinsi seperti Medan, hal ini tergantung jumlah produksinya karena semakin besar jumlah produksi maka akan semakin luas daerah distribusi dan pemasarannya.
Teknik pembiusan menggunakan suhu rendah terhadap ikan nila (oreochromis niloticus)) Muammar Muammar; Fauzi Syahputra; Said Muhazzir
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i1.1554

Abstract

Penelitian mengenai pembiusan ikan nila (Oreochromis niloticus) hidup sistem kering dengan menggunakan suhu rendah untuk diaplikasikan pada transpotasi ikan hidup agar ikan tidak mengalami kematian selama perjalanan jauh dan juga dapat mengurangi berat beban lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan transportasi sistem basah yang menggunakan air. Media yang digunakan untuk menurunkan suhu ialah es batu. Pada suhu pembiusan 7--8°C didapat tingkat kelangsungan hidup terbaik karena penyimpanan selama 2 jam tingkat kelangsungan hidupnya mencapai 88% dibandingkan dengan suhu 5-6°C kelangsugan hidupnya mencapai 44%, suhu 9-10°C kelangsungan hidupnya mencapai 77% dan suhu 11-12°C kelangsungan hidupnya mencapai 66%.
Study Teknik Penyimpanan Sistem Kering Dengan Menggunakan Suhu Rendah Terhadap Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yudi Kurniawan; Fauzi Syahputra; Said Muhazzir
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i1.1555

Abstract

Penelitian mengenai penyimpanan ikan nila (Oreochromis niloticus) hidup sistem kering dengan menggunakan suhu rendah untuk diaplikasikan pada transpotasi ikan hidup agar ikan tidak mengalami kematian selama perjalanan jauh dan juga dapat mengurangi berat beban lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan transportasi sistem basah yang menggunakan air. Media yang digunakan untuk menurunkan suhu ialah es batu. Pada suhu penyimpanan 15°-17°C didapat tingkat kelangsungan hidup terbaik karena penyimpanan selama 6 jam tingkat kelangsungan hidupnya mencapai 66% dibandingkan dengan suhu 9°-11°C kelangsugan hidupnya mencapai 11% dan suhu 12°-14°C  kelangsungan hidupnya mencapai 44%.
Pengaruh Perkembangan Jumlah Armada Penangkapan Kapal Purse Seine Terhadap Jumlah Hasil Tangkapan Di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja Jerry Hudayana; Faisal Syahputra; Fauzi Syahputra; Nasrudin Nasrudin; Aliman Selian
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i2.2868

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja kota Banda Aceh pada bulan Maret 2021. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana data primer dan sekunder menjadi dasar untuk menjelaskan kondisi permasalahan dan penyelesaiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah armada purse seine terhadap ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja. Pengambilan data dilakukan dengan cara data primer dan data skunder. Data primer dan data sekunder pada penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil observasi lapangan, dokumentasi dan wawancara (Interview). Hasil dari penelitian menunjukkan produksi ikan pada tahun 2016-2017 jumlah produksi ikan meningkat sebesar 4,30%, tahun 2017-2018 jumlah produksi ikan meningkat sebesar 27,35%, pada tahun 2018-2019 jumlah produksi ikan meningkat sebesar 14,92%, tahun 2019-2020 jumlah produksi ikan menurun 7,67%, Jumlah produksi ikan terendah di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja  pada tahun 2016 dengan total jumlah produksi ikan 11.406 ton, dan jumlah produksi tertinggi pada tahun 2019 dengan jumlah produksi ikan  17.410 ton. Penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan jumlah armada kapal purse seine berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja kota Banda Aceh. Saran dari penelitian ini perkembangan jumlah armada purse seine di PPS Kutaraja di tingkatkan secara perlahan dengan pantauan pemerintah agar hasil tangkapan ikan  tidak terjadi over fishing
SOSIALISASI PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN LAUT OLEH ALAT PENANGKAPAN IKAN DI DESA KETEGUHAN, GABUNGAN KELOMPOK NELAYAN KELAUTAN PERIKANAN (GAPOKAN) LAMPUNG Denta Tirtana; Mestiria Harbani Sitepu; Eulis Marlina; Rama Agus Mulyadi; Aprilia Syah Putri; Fauzi Syahputra; Dona Setya; Muliawati Handayani; Mulkan Nuzapril
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buguh.v3n1.1245

Abstract

Wilayah pesisir dan laut sangat rentan terhadap berbagai ancaman pencemaran baik yang berasal dari aktivitas domestik manusia (marine debris), industri (pengolahan perikanan), perhubungan laut seperti tumpahan minyak (oil spill), maupun aktivitas lainnya. Pencemaran di lingkungan laut (pollution of the marine environment) yaitu dimasukkannya oleh manusia, secara langsung atau tidak langsung ke dalam lingkungan laut yang mengakibatkan dapat buruk sedemikian rupa seperti kerusakan pada keberlangsungan kehidupan laut sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk penangkapan ikan (UNCLOS. 1982). Tujuan yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan bagi para nelayan GAPOKAN tentang bahayanya ghost fishing. Ghost Fishing merupakan salah satu akibat dari jaring ikan yang dibuang atau hilang di perairan laut. Pemahaman tentang pencemaran laut yang mungkin dilakukan oleh nelayan dapat dipahami oleh kelompok nelayan GAPOKAN.  Salah satu kegiatan yang sudah dilakukan oleh nelayan di Bandar Lampung untuk mengurangi sampah yang dihasilkan oleh alat tangkap menggunakan adalah menggunakan kembali sebagai substrat budidaya kerang hijau.
PENGUJIAN KUALITAS DAN MUTU IKAN EKONOMIS PENTING KWEE (Carangoides chrysophrys), KEMBUNG (Rastrelligersp) DAN SELAR (Selaroides leptolepis) DI PPP LEMPASING Aprilia Syah Putri; Fauzi Syahputra
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 1 No 1 (2023): Juli (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v1i1.2999

Abstract

Ikan merupakan komoditi pangan yang mudah mengalami kerusakan (perishable food) karena memiliki kadar air dan protein yang cukup tinggi, sehingga diperlukan penanganan cepat yang baik dan benar dalam mempertahankan mutu ikan sejak setelah penangkapan. Proyek mandiri ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan mutu ikan segar yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing. Kegiatan ini meliputi pengujian organoleptik yang dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik ikan yang meliputi, mata, insang, daging, lendir pada permukaan, testur, dan bau pada ikan yang dilakukan pada pukul 16.00 – 18.00 Wib, hasil pengujian organoleptik dianalisis menggunakan uji Hedonik. Sedangkan pengujian formalin dilakukan dengan menggunakan reagent test kit formalin, yang dilakukan pukul 18.00 – 20.00 Wib. Pengujian kualitas dan mutu ikan dilakukan dengan sampel ikan ekonomis penting yaitu ikan kwee, ikan selar, dan ikan kembung. Hasil dari proyek mandiri untuk pengujian organoletik menunjukan bahwa dari 15 ikan yang dijual di PPP Lempasing masih dikatakan segar dengan standar > 7 sesuai dengan SNI 2729:2013. Hasil dari pengujian formalin diketaui dari 15 sampel ikan, masih ada yang positif mengandung formalin. Kata kunci: ikan, kualitas dan mutu, formalin, organoleptik
PEMBUATAN OLAHAN IKAN KAKI NAGA, IBU-IBU GABUNGAN KELOMPOK NELAYAN KELAUTAN PERIKANAN (GAPOKAN) LAMPUNG Dona Setya; Rama Agus Mulyadi; Denta Tirtana; Fauzi Syahputra; Mestiria Harbani Sitepu; Mulkan Nuzapril; Aprilia Syah Putri; Muliawati Handayani; Eulis Marlina
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 7, No 2 (2023): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v7i2.7368

Abstract

Kaki naga ikan merupakan produk pangan yang dapat dijadikan sebagai lauk pauk dan juga sebagai cemilan. Karakteristik khas kaki naga ikan adalah memiliki tekstur yang kering, renyah, dan pada lapisan luar berkerak namun lembut dan basah di bagian dalam produk, sebagaimana produk gorengan. Berbagai jenis ikan dapat dimanfaatkan untuk produk kaki naga, salah satunya adalah ikan cakalang. Tujuan yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan bagi ibu-ibu nelayan GAPOKAN tentang pembuatan olahan ikan kaki naga, memberikan edukasi/kesadaran kepada masyarakat nelayan tentang manfaat konsumsi makanan olahan ikan sebagai pangan yang kaya gizi dan digemari terutama oleh anak-anak. Target pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat pesisir kota Bandar Lampung. Masyarakat ibu-ibu nelayan pesisir yang terdiri dari nelayan, pembudidaya, pengolah dna pemnasar hasil perikanan merupakan masyarakat yang langung bersentuhan dengan laut. Produk-produk perikanan mengandung nilai gizi yang tinggi serta tergolong dalam pangan fungsional yang baik untuk kesehatan. para wanita istri nelayan harus mempunyai pengetahuan tentang bagaimana menangani dan mengolah ikan yang benar disaat hasil tangkapan melimpah, serta memahami pentingnya memberi makanan yang sehat bagi keluarga terutama anak-anak balita.