Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMA NEGERI 1 SARJO KECAMATAN SARJO KABUPATEN PASANGKAYU Daaming, Harlina; Samintang; Rus'an
Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) UIN Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/moderasi.Vol3.Iss1.48

Abstract

Penelitian ini mendesripsikan, pertama bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui model project based learning pada mata pelajaran IPS? Kedua, kendala-kendala dan solusi dalam upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui model project based learning pada mata pelajaran IPS? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya dan kendala-kendala serta solusi dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui model project based learning pada mata pelajaran IPS di SMA Negeri 1 Sarjo Kecamatan Sarjo, Kabupaten Pasangkayu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan cara deskriptif dalam bentuk uraian kata-kata dan bahasa. Dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai pengamat penuh yang mengamati secara teliti terhadap kegiatan belajar mengajar. Subjek dari penelitian ini adalah guru IPS (Geografi). Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saat pembelajaran tatap muka senantiasa memberikan perhatian dan dukungan dalam menyelesaikan tugas kerja kelompoknya, terutama masalah urusan berbasis proyek peserta didik tetap dalam pengawasan sehingga semangat mengikuti belajar di kelas meningkat. Serta adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui model project based learning adalah diakibatkan karena kurangnya respond peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Dan serta kurangnya daya tarik peserta didik dengan model pembelajaran baru yang tidak biasanya guru gunakan pada umumnya. Sehingga demikian, dibutuhkan dukungan lebih dari guru untuk dapat memotivasi peserta didiknya. Solusi yang dapat guru terapkan dalam susahnya memotivasi peserta didik, karena tidak ada yang ingin bertanya. Jika ada yang tidak ingin bertanya guru balik memberikan umpan dengan sebuah pertanyaan :1) siapa yang tidak bisa mengajukan pertanyaan tidak usah masuk kelas, karena peserta didik butuh nilai dan peserta didik ingin belajar atau tidak diberikan nilai. 2) walaupun peserta didik ingin masuk tidak bertanya, tidak bisa menjawab pertanyaan tidak kasih nilai atau alpa. Memberi ancaman pada peserta didik adalah memotivasi karena demi kebaikan peserta didik sendiri.
Analisis Peran Manajemen Pendidikan Terhadap Perkembangan Belajar Anak Usia Dini Melalui Pendekatan Kurikulum Merdeka Heriyono; Rus'an
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i2.2580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana manajemen pendidikan memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan anak. Manajemen pendidikan memiliki peran strategis dalam membangun sistem pendidikan yang efektif, efisien, dan berorientasi pada perkembangan holistik, khususnya pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan berbasis kepustakaan dengan menelaah berbagai literatur yang relevan mengenai konsep, implementasi, dan tantangan manajemen pendidikan dalam konteks penerapan Kurikulum Merdeka. Hasil kajian menunjukkan bahwa manajemen pendidikan yang dirancang secara terencana dan berfokus pada kebutuhan peserta didik mampu mengintegrasikan berbagai komponen pendidikan, seperti manajemen pendidik, kurikulum, sarana prasarana, serta kolaborasi dengan keluarga dan masyarakat. Kurikulum Merdeka merupakan inovasi yang mendorong fleksibilitas pembelajaran sekaligus menumbuhkan karakter, kreativitas, dan kemandirian anak. Selain itu, sinergi antara pola asuh keluarga dan strategi manajemen lembaga pendidikan berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan pengembangan karakter dan potensi anak. Dengan demikian, manajemen pendidikan bukan sekadar kegiatan administratif, melainkan pilar utama dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, responsif, dan adaptif terhadap kebutuhan perkembangan anak di era modern.