Krisnawati, Okta
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PREVALENSI STUNTING PADA ANAK USIA 5-12 TAHUN BERDASARKAN SKI 2023: FACTORS RELATED TO THE PREVALENCE OF STUNTING IN CHILDREN AGED 5-12 YEARS BASED ON SKI 2023 Krisnawati, Okta; Dadan Erwandi
Jurnal Online Dengan Open Journal System Vol 5 No 2 (2025): JMSWH
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jmswh.v5i2.2167

Abstract

Stunting pada anak usia sekolah (5-12 tahun) merupakan masalah kesehatan global yang berdampak serius pada pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan kualitas hidup. Meskipun prevalensi stunting di Indonesia menunjukkan tren penurunan, angka tersebut masih jauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan prevalensi stunting pada anak usia sekolah di Indonesia berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Metode Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan menganalisis data sekunder dari SKI 2023. Sampel terdiri dari 111.057 anak usia 5-12 tahun dan ibu mereka. Analisis statistik meliputi uji bivariat dan multivariat menggunakan regresi logistik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting. Prevalensi stunting pada anak usia 5-12 tahun adalah 11,09%, dengan proporsi lebih tinggi pada anak laki-laki (10,6%) dibandingkan perempuan (9,6%). Faktor yang signifikan terkait stunting meliputi usia anak (terutama 7-12 tahun), jenis kelamin laki-laki, pengetahuan ibu yang rendah, akses ke fasilitas kesehatan lebih dari 30 menit, biaya transportasi tidak terjangkau, tinggal di daerah perdesaan, pekerjaan ibu, dan tingkat kesejahteraan rendah. Sementara itu, kunjungan ke fasilitas kesehatan dan usia ibu tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Faktor usia anak, jenis kelamin, pengetahuan ibu, aksesibilitas layanan kesehatan, biaya transportasi, lokasi tempat tinggal, pekerjaan ibu, dan tingkat kesejahteraan merupakan determinan penting stunting pada anak usia sekolah. Intervensi multifaset yang mencakup peningkatan akses layanan kesehatan, edukasi gizi, dan peningkatan kesejahteraan keluarga diperlukan untuk mengurangi prevalensi stunting di Indonesia.