Program pengembangan UMKM menjadi salah satu instrumen penting dalam meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya membantu mengatasi krisis moneter. Bank Indonesia berperan sebagai otoritas moneter, dengan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) sebagai wujud empati untuk mengatasi masalah sosial ekonomi. KPw Bank Indonesia Jember juga terlibat dalam program pengembangan UMKM, termasuk UMKM keripik pisang Musae Chips di Jember. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pembinaan KPw Bank Indonesia Jember terhadap UMKM Musae Chips dan membandingkan skala produksi sebelum dan sesudah pembinaan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dilakukan di KPw Bank Indonesia Jember dan UMKM Musae Chips di Bangsalsari, Jember. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan analisis deskriptif serta validasi data melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan berfokus pada peningkatan keterampilan UMKM melalui pelatihan di berbagai aspek, termasuk manajemen, produksi, pembiayaan, dan pemasaran, serta event pameran untuk memperluas pasar. Skala produksi UMKM Musae Chips meningkat setelah pembinaan, namun biaya input juga meningkat, yang berdampak pada harga produk. Implikasi dari hasil ini menunjukkan bahwa pembinaan berhasil meningkatkan keterampilan dan skala produksi UMKM Musae Chips, yang berpotensi memperluas jangkauan pasar. Namun, peningkatan biaya input pasca pembinaan dapat mempengaruhi harga produk, sehingga perlu diimbangi dengan strategi harga yang kompetitif agar tetap menarik bagi konsumen.