Acne is still a common problem among teenagers, with a high prevalence especially in female teenagers aged 14-17 years and male teenagers aged 16-19 years. Acne can lower self-confidence, which may impact mental health and social activities of teenagers in daily life. Therefore, acne should be treated properly and effectively. The use of anti-acne masks made from Chinese betel leaves (Peperomia pellucida L.) can be a potential solution for acne problems among teenagers, especially those with sensitive skin. The purpose of this community service is to provide education about acne and its management and the manufacture of anti-acne masks made from Chinese betel leaves (Peperomia pellucida L.) which is carried out at the Al-Asror Gunung Pati Semarang Islamic High School. Method: education is carried out with a PowerPoint presentation, followed by questions and answers session. To determine the effect of education on students, pretest and posttest are carried out. Data are tested statistically using the Mann Whitney. Students are given skills on how to make and use anti-acne masks. Results: the average pretest score is (70.65 ± 21.95) and posttest (89.13 ± 12.62). There is a significant increase in knowledge about acne (p<0.001) and students are able to make anti-acne masks from Chinese betel leaves. Conclusion: There is a significant increase in knowledge about acne(p<0.001) and students have the skills to make and use anti-acne masks from Chinese betel leaves. ABSTRAK Jerawat masih menjadi masalah umum di kalangan remaja, dengan prevalensi tinggi terutama pada remaja putri usia 14-17 tahun dan remaja pria usia 16-19 tahun. Jerawat dapat menurunkan kepercayaan diri yang akan berdampak pada kesehatan mental dan kegiatan sosial remaja dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, jerawat harus diobati secara tepat dan efektif. Penggunaan masker anti-jerawat daun sirih cina dapat menjadi solusi masalah jerawat pada remaja, terutama bagi remaja yang memiliki kulit sensitif. Tujuan dari pengabdian ini untuk memberi edukasi tentang jerawat dan penatalaksanaannya serta pembuatan masker anti-jerawat berbahan daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Al-Asror Gunung Pati Semarang. Metode: edukasi dilakukan dengan presentasi PowerPoint, dilanjutkan sesi tanya jawab. Untuk mengetahui pengaruh edukasi pada murid dilakukan pretest dan posttest. Data diuji statistik menggunakan Mann Whitney. Para murid diberi keterampilan cara pembuatan dan penggunaan masker anti-jerawat. Hasil: nilai rata-rata pretest adalah (70,65 ± 21,95) dan posttest (89,13±12,62). Ada peningkatan pengetahuan tentang jerawat secara signifikan (p<0,001) dan murid mampu membuat masker anti-jerawat dari daun sirih cina. Kesimpulan: Ada peningkatan pengetahuan tentang jerawat secara signifikan (p<0.001) dan murid memiliki keterampilan membuat dan menggunakan masker anti-jerawat berbahan daun sirih cina.