Claim Missing Document
Check
Articles

In Vitro Inhibition Capacity in Ca Oxalate Formation by Lemon (Citrus Lemon) Juice Maharani, Endang Tri Wahyuni; Susilo, Jatmiko; Amalia, Arifiani Agustin
Journal Of Natural Sciences And Mathematics Research Vol 1, No 2 (2015): Volume 1, Nomor 2, 2015
Publisher : Faculty of Science and Technology, State Islamic University Walisongo Central Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.118 KB) | DOI: 10.21580/jnsmr.2015.1.2.1638

Abstract

This research aims to determine the inhibition capacity of lemon juice (Citrus lemon) in the formation of calcium oxalate in a variety of concentrations of 5%, 7.5%, 10% which is then compared to pure citric acid. Lemon juice contains citric acid that can inhibit calcium oxalate’s formation. Inhibitory activity found in lemon juice is examined by observing its inhibition capacity towards the formation of calcium oxalate crystal. At the end of the treatment process the turbidity level is compared to citric acid acting as an inhibitor in the formation of calcium oxalate and then the percentage of the inhibition capacity is calculated. Result of the study shows that the optimum concentration of the lemon juice (Citrus lemon) and citric acid is 10%. The inhibition capacities in calcium oxalate formation by lemon juice with concentration variations of 5%, 7.5%, 10% are 47.06%, 73.68%, 94.19% and by citric acid with concentration variations of 5%, 7.5 %, 10% are 29.90%, 30.85%, 42.30%. It can be concluded that the higher the concentration of lemon juice and citric acid used the higher the inhibition capacity of calcium oxalate. Based on the inhibition capacity percentage, lemon juice is more effective in inhibiting the formation of calcium oxalate compared to citric acid and it can function as an alternative to prevent the formation of kidney stone. © 2015 JNSMR UIN Walisongo. All rights reserved
FORMULASI DAN PENGARUH KONSENTRASI ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP SIFAT GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK LABU KUNING (Cucurbita maxima Duch) Hayaza, Yazid; Resty Erwiyani, Agitya; Susilo, Jatmiko
Journal of Holistics and Health Science Vol 1 No 1 (2019): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v1i1.7

Abstract

Labu kuning (Cucurbita maxima Duch) telah diteliti memiliki aktifitas antioksidan untuk membantu melawan berbagai macam radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh dan sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta memperlambat proses penuaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan formulasi granul effervescent ekstrak labu kuning (Cucurbita maxima Duch) terhadap sifat fisik granul yang dibuat dengan metode granulasi basah. Rancangan penelitian menggunakan penelitian eksperimental yaitu pembuatan formulasi sediaan efervesen ekstrak daging buah labu kuning (Cucurbita maxima Duch) dengan variasi konsentrasi asam sitrat, asam tartarat dan natrium bikarbonat dan uji sifat fisik granul meliputi : kadar air, volume guncang, waktu alir, waktu disperse dan pH. Pada formulasi I, didapatkan hasil pengujian kadar air 0.49%, volume guncang 9%, kecepatan alir 16,37 gram/detik, waktu dispersi selama 78 detik dan pH 6.31, Pada formulasi II, didapatkan hasil pengujian kadar air 0.54%, volume guncang 4.44%, kecepatan alir 22.37 gram/detik, waktu dispersi selama 56 detik dan pH 6.03, Sedangkan pada formulasi III didapatkan hasil pengujian kadar air 0.64%, volume guncang 3.25%, kecepatan alir 25.92 gram/detik, waktu dispersi selama 45 detik dan pH 5.31. Pada formulasi variasi jumlah asam sitrat dan asam tartrat dan natrium bikarbonat berpengaruh terhadap kadar air, volume guncang, kecepatan alir, waktu dispersi dan pH granul effervescent ekstrak daging buah labu kuning (Cucurbita maxima Duch).
Efek Pemberian Minyak Zaitun (Olea auropaea) Dan Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Diabetik. Baiq Nadiah Rahmawati; Jatmiko Susilo; Oni Yulianta W
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 7 No 14 (2015): JURAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak zaitun (Olea auropaea) dan jinten hitam (Nigella sativa L.) mengandung senyawa MUFA danPUFA yang dapat memperbaiki kerusakan pada sel β pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efekpemberian minyak zaitun (Olea auropaea) dan jinten hitam (Nigella sativa L.) terhadap penurunan kadarglukosa darah tikus putih jantan galur wistar diabetik.Penelitian eksperimental murni ini terdiri dari 5 kelompok perlakuan. Tikus diinjeksi aloksan 25 mg/ 2,5ml selama 1 hari kemudian diukur kadar glukosa darah (pre test). Perlakuan diberikan minyak zaitun (Oleaauropaea) dan jinten hitam (Nigella sativa L.) 0,11 ml/200gBB, 0,22 ml/200gBB dan 0,33 m/200gBB sertakontrol positif (glibenklamid) dan kontrol negatif (CMC Na 1%), setelah 3 hari diukur kadar glukosa darah tikus(post tes). Data selisih antara pre test dan post test. diuji dengan ANAVA satu jalan dengan taraf kepercayaan95%.Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna diantara kelima kelompok secara signifikandengan p-value 0,000 < α (0,05). Penelitian menunjukkan kontrol negatif, kontrol positif, kadar 0,11ml/200gBB, 0,22 ml/200gBB dan 0,33 m/200gBB minyak zaitun (Olea auropaea) dan jinten hitam (Nigellasativa L.) mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus putih jantan galur wistar diabetik. Dengan persentasepenurunkan kadar glukosa darah 0,116%, 27,22%, 6,59%, 19,08% dan 27,79%. Kadar 0,33ml/200gBB mampumenurunkan kadar glukosa darah sebanding dengan glibenklamid
Efek Lilin Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Persalinan Normal Kala I Fase Aktif Pada Restiana Kartika MH; Jatmiko Susilo; Puji Lestari
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 7 No 14 (2015): JURAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh ibu melahirkan, namun ibu yang tidak mampu mengontrol nyerinya menyebabkan ibu menjadi stress dalam menghadapi persalinannya yang membuat impuls nyeri bertambah banyak. Penggunaan lilin aromaterapi lavender diduga mampu meningkatkan relaksasi, menurunkan stress, serta mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek lilin aromaterapi lavender terhadap perubahan intensitas nyeri persalinan normal kala I fase aktif pada primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Penelitianquasy experimen denganpretest and posttest control group design.Jumlah populasi ibu bersalin normal di bulan Januari sejumlah 70 ibu bersalin. Dalam penelitian ini sampel sejumlah 32 responden diambil dengan teknik Accidental Sampling. Analisis univariat menggunakan uji distribusi frekuensi dan perubahan yang teramati diuji dengan uji t-test (paired t-test dan unpair t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah diberikan lilin aromaterapi lavender pada kelompok intervensi dengan p-value sebesar 0,004< α (0,05), tetapi ada perbedaan tidak signifikan pada kelompok kontrol dengan p value sebesar 0,096 > α (0,05). Serta ada pengaruh lilin aromaterapi lavender terhadap perubahan intensitas nyeri persalinan normal kala I fase aktif pada primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang dengan p-value sebesar 0,000 < α (0,05)). Hasil penelitian ini diharapkan bagi profesi kebidanan agar dapat dipraktekkan untuk mengontrol nyeri persalinan normal pada ibu primigravida sehingga dapat mewujudkan asuhan sayang ibu.
KEMAMPUAN INFUSA DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) MELARUTKAN KALSIUM BATU GINJAL SECARA IN VITRO Nurul Fahmi Hidayah; Nova Hasani Furdiyanti; Jatmiko Susilo
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 18 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit batu ginjal adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya penumpukankadar kalsium pada ginjal. Daun rambutan (Nephelium lappaceum L) mengandung flavonoidyang diduga mempunyai efek melarutkan batu ginjal. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kemampuan daun rambutan dalam melarutkan batu ginjal secara in vitro.Penelitian ini merupakan penelitian post eksperimentalyang terdiri dari berbagai serikadar infusa daun rambutan, yaitu kadar 10%, 15% dan 20% b/v. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode gravimetri. Data dianalisa dengan menggunakan AnalisaSatu Jalur dan dilanjutkan dengan uji LSD dengan SPSS versi 16 for windows dengan tarafkepercayaan 95%.Rata-rata persen kelarutan hasil penimbangan bobot konstan batu ginjal pada kadar10% adalah 13,5% selama 3 jam perendaman, 20,08% selama 5 jam perendaman dan 29,9%selama 7 jam perendaman. Hasil uji One Way Anova dan uji LSD menunjukan adanyaperbedaan yang bermakna. Pada kadar 15% adalah 32,36% selama 3 jam perendaman,35,86% selama 5 jam perendaman dan 41,22% selama 7 jam perendaman. Hasil uji One WayAnova dan uji LSD menunjukan adanya perbedaan yang bermakna. Pada kadar 20% adalah39,82% selama 3 jam perendaman, 43,08 selama 5 jam perendaman dan 50,92% selama 7 jamperendaman. Hasil uji One Way Anova dan uji LSD menunjukan adanya perbedaan yangbermakna. Kelarutan tertinggi adalah kadar infusa 20% dengan waktu perendaman selama 7jam yaitu sebanyak 50,92%. Hasil uji One Way Anova dan uji LSD menunjukan adanyaperbedaan yang bermakna.
EFEK PERASAN BUAH PIR (Pyrus communis) SEBAGAI ANTI ALERGI PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PERASAN UDANG Riska Kurnia Oktaviani; Richa Yuswantina; Jatmiko Susilo
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 18 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alergi merupakan suatu kelainan reaksi berlebih (hipersensitivitas) system imun tubuhterhadap substansi spesifik (allergen) yang mengakibatkan kerusakan jaringan. Buah pir(Pyrus communis) mengandung quercetin yang diduga mempunyai efek anti alergi. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui efek perasan buah pir sebagai anti alergi pada tikus putihjantan galurWistar.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan desain pre and posttest control group yang terdiri dari 5 kelompok. Tikus diinduksi perasan udang pada hari ke 1dan 2, kemudian masing-masing kelompok diberi perlakuan meliputi kontrol negatif(aquadest + CMC Na 0,5%), kontrol positif (loratadine + CMC Na 0,5%), perasan buah pirkadar 7,5% v/v, 15% v/v, dan 22,5% v/v. Data dianalisa menggunakan SPSS versi 21,0 forwindows dengan uji Kruskal-Wallis taraf kepercayaan 95%.Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis selisih eosinofil dan diameter bentolan antaraperasan buah pir dan loratadine didapatkan signifikasi (p>0.05) yang berarti perasan buah pirkadar 22,5% v/v memiliki efek anti alergi yang sebanding dengan loratadine.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa Oleifera Lamk ) DENGAN METODE DPPH Nur Hasanah; Jatmiko Susilo; Dian Oktianti
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 9 No 21 (2017): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan diketahui bahwa radikal bebas dapatmenjadi penyebab sejumlah penyakit seperti kardiovaskuler, neurogeneratif, kanker dan lainsebagainya radikal bebas akan terhenti apabila reaktifitasnya diredam oleh senyawa yangbersifat antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antioksidan dari ekstraketanol daun kelor (Moringa oleifera Lamk) menggunakan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) yang ditunjukkan dengan nilai ,Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, dimana metode yangdigunakan adalah metode pengukuran serapan radikal DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl )tereduksi pada panjang gelombang 500 -525 nm, pada penelitian ini analisa data denganmenghitung nilai IC50. Konsentrasi ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lamk) adalah450 ppm, 600 ppm, dan 750 ppm. Dan konsentrasi vitamin E sebagai pembanding adalah 2ppm, 4 ppm dan 6 ppmHasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kelor (Moringa OleiferaLamk) memiliki kemampuan sangat lemah untuk menangkap radikal bebas ditunjukkandengan nilai IC50 363,75 ppm dibandingkan dengan vitamin E yang memiliki IC50 4,91 ppmyang termaksud dalam aktivitas antioksdian sangat kuat.
PENERAPAN TEKNOLOGI “TOGA Eco-Waste” BAGI MASYARAKAT DESA LEREP KECAMATAN UNGARAN BARAT Yuswantina, Richa; Vifta, Rissa; Susilo, Jatmiko
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Obat Keluarga atau TOGA merupakan tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Keberadaan TOGA bagi masyarakat dapat dimanfaatkan sebagai upaya promotif dan preventif terhadap peningkatan kesehatan. Teknologi tepat guna dalam pemanfaatan tanaman TOGA belum banyak diaplikasikan. Teknologi “eco-waste” merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan potensi keberadaan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Eco-waste merupakan teknologi dengan menerapkan pemanfaatan barang bekas habis pakai sebagai sarana untuk penanaman TOGA. Berdasarkan survey yang sudah dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat diperoleh informasi bahwa pengetahuan masyarakat di Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat mengenai tanaman TOGA cenderung masih kurang. Hal tersebut yang mendasari tim pengabdian masyarakat Program Studi Farmasi Universitas Ngudi Waluyo melakukan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan melalui tiga tahapan, yakni Pemberian pengetahuan mengenai TOGA, Pendayagunaan sampah rumah tangga dengan konsep “Zerowaste”, serta Pemberian softskill tentang teknologi ecowaste. Hasil pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di RT 09/RW 09 menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan softskill peserta tentang Prinsip Toga dan Penerapan Toga-ecowaste Bagi Masyarakat Desa Lerep. Presentase kenaikan pengetahuan dari 65% menjadi 84% yang diketahui melalui hasil monitoring dan evaluasi serta rekapitulasi nilai pritest dan postest. Edukasi dan pemberian softskill bagi masyarakat terkait pemanfaatan TOGA sangat bermanfaat khususnya dalam mewujudkan masyarakat sadar sehat.  
POWER TO DISSOLVE Ca OXALATE BY LEMON JUICE (Citrus lemon) ON VARIATION OF CONCENTRATION AND IMMERTION TIMES Endang Triwahyuni Maharani; Jatmiko Susilo; Siva Dwi Kemala Sari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.941 KB)

Abstract

Lemon juice consisted of 5% citric acid, which gives a distinctive flavor of lemon and gives an pH acidity of about 2-3. Citrate in the lemon juice can be used as a diuretic  (laxative urine).  Citrate  blocks  the  formation  of  Ca  oxalate  or  Ca phosphate and form Ca citrate which dissolved in water, so that citrate is able to blocks the kidney stones of calcium production. The purpose of this research is to assess the Ca oxalate solubility by concentration optimization of lemon juice and Ca oxalate weight. From the optimization, the treatment for this research is to marinated the Ca oxalate in lemon juice for 1 hour, 2 hours, and 3 hours, then determine the percentage of the ability of the lemon juice to dissolves Ca oxalate. The result showed that the optimum concentration of the lemon juice (Citrus lemon) is 100%, the optimum weight of Ca oxalate (CaC 2O4) is 1.0 grams and theoptimum lemon juice marinating based on the concentration and the optimum weight is 3 hours, so it can be concluded that the the longer the time Ca oxalate marinated in higher solubility of lemon juice the higher the Ca oxalate. The Ca oxalate dissolved for 1 hour was 21,43% ± 0,11, 2 hours 25,52% ± 0,18  and 3 hours of 42,31% ± 0,09. Key word: Power to dissolve, Lemon juice, citrate, Ca oxalate.
ANALISIS KALIUM DAN PROSENTASE DAYA LARUT CALSIUM OKSALAT OLEH KALIUM DALAM AIR TEH DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) Endang Triwahyuni Maharani; Ana Hidayati Mukaromah; Jatmiko Susilo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.513 KB)

Abstract

Sukun termasuk dalam genus Artocarpus (famili Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanamanberkayu. Daun tanaman sukun mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat,asetilcolin, kalium, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat tersebut mampu mengatasi peradangan,menurunkan kolesterol, mengobati penyakit hati, inflamasi, jantung, ginjal dan pembuluh darah.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kadar kalium pada larutan daun sukun segar, kering, dandaun sukun yang diabukan, melakukan optimasi konsentrasi daun sukun kering dan berat Ca Oksalat(CaC2O4), serta menentukan daya larut Ca Oksalat (CaC2O4) oleh kalium dalam air rebusan teh daunsukun (Artocarpus altilis). Hasil penelitian adalah kadar kalium pada larutan daun sukun segar 560,22mg/kg, pada larutan daun sukun kering 573,68 mg/kg, dan pada daun sukun yang diabukan adalah872,68 mg/kg. Rata – rata daya larut Ca Oksalat dalam air rebusan teh daun sukun dengan frekuensisatu kali sehari selama tujuh hari adalah 81,73%. Ada pengaruh penggunaan air teh daun sukun satukali sehari selama tujuh hari berturut – turut terhadap prosentase daya larut kalsium oksalat.