This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kesehatan
Damayanti, Khistian
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analysis of Factors Associated with the Incidence of Skin Diseases in the Community of Indralaya District Trisnaini, Inoy; Putri, Dini Arista; Pratiningsih, Widya Ayu; Wulandari, Khairunnisa Catur; Kusuma, Liona Ayu Permata; Damayanti, Khistian; Hasanah, Nur; Fijriah, Nuril; Miagoni, Vince
Jurnal Kesehatan Vol 18, No 1 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v18i1.7243

Abstract

Pendahuluan: Kulit manusia merupakan lapisan pertama yang rentan terhadap infeksi terutama di daerah tropis seperti Indonesia, dimana sanitasi lingkungan yang buruk menjadi faktor utama penyebab tingginya angka penyakit kulit. Di daerah lahan basah seperti Kecamatan Indralaya, kondisi lembab dan sumber udara yang tidak memadai meningkatkan risiko terjadinya gangguan kulit pada masyarakat setempat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhi iritasi kulit di Kecamatan Indralaya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Data dianalisis menggunakan SPSS melalui analisis univariat dan bivariat untuk memunculkan hubungan variabel sosial dan lingkungan dengan kondisi kesehatan kulit. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara faktor lingkungan dengan kejadian penyakit kulit pada 100 responden. Sumber air bersih dari sungai (nilai p = 0,000), sumber air minum yang tidak diolah (nilai p = 0,001), jenis jamban (nilai p = 0,002), pembuangan sampah melalui tangki septik (nilai p = 0,001), serta jenis pembuangan air limbah ke sungai (nilai p = 0,036), kebiasaan membuang sampah juga berhubungan erat dengan kejadian penyakit kulit (nilai p = 0,000), yang semuanya berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kulit. Namun, jarak jamban ke sumber air bersih (nilai p = 0,782) dan kepadatan rumah (nilai p = 0,000) juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kulit. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sumber air bersih, sumber air minum, jenis jamban, pembuangan sampah, dan kebiasaan membuang sampah dengan kejadian penyakit kulit di Kabupaten Indralaya. Sanitasi yang buruk dan penggunaan udara yang tercemar meningkatkan risiko penyakit kulit. Kondisi ini diperparah oleh air sungai yang tercemar dan air sumur yang tercemar. Penggunaan jamban umum dan pembuangan limbah ke sungai menyebabkan bakteri patogen yang membahayakan lingkungan.     Introduction: Human skin, as the body’s primary protective barrier, is highly vulnerable to infections, particularly in tropical regions with poor sanitation. In Indralaya District—a humid wetland area with substandard environmental conditions—these factors elevate the risk of skin diseases. This study investigates the environmental determinants associated with skin disease incidence in the region. Methods: This cross-sectional analytical study involved 100 purposively selected residents of wetland areas in Indralaya District. Data were analyzed using SPSS with univariate and bivariate methods, applying the Chi-Square test to assess associations between social-environmental factors and skin health. Results: The statistical test results indicated a significant relationship between environmental factors and the incidence of skin diseases. Clean water sources from the river (p-value = 0.000), untreated drinking water sources (p-value = 0.001), type of latrine (p-value = 0.002), wastewater disposal through a septic tank (p-value = 0.001), and wastewater drainage into the river (p-value = 0.036), as well as waste disposal habits (p-value = 0.000), were all associated with an increased risk of skin diseases. However, the distance of latrines from clean water sources (p-value = 0.782) and housing density (p-value = 0.726) did not show significant associations. Conclusion: Poor environmental sanitation and the use of contaminated water are significantly linked to the incidence of skin diseases. Public education and improved sanitation infrastructure are essential for disease prevention.