Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KOMPARATIF PEMAKAIAN TWO-WAY SLAB DAN FLAT SLAB TERHADAP KINERJA SEISMIK GEDUNG “LP” Gusanto, Steven; Sandjaya, Arif
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 2, Mei 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i2.32725

Abstract

Indonesia is located in a seismically active region due to the presence of the Eurasian Plate and the Indo-Australian Plate. This means that buildings and non-building structures must be designed to withstand seismic forces. One of the critical elements in resisting earthquakes in a building is the floor slab. In addition to resisting seismic forces, the floor slab also serves as a walking and activity area for people. There are several types of floor slab construction, for example flat slab and two-way slab. When considering which type of floor slab construction to use in a building, a seismic performance analysis of the slabs is necessary to evaluate their effectiveness under gravitational loads and lateral forces. This study examines seismic performance indicators such as base shear, story shear, story displacement, and story drift that occur in each type of floor slab. The dimensions and specifications of the slabs used will be adjusted according to minimal requirements. The seismic analysis is conducted in three dimensions using response spectrum analysis. Based on the analysis results, it can be concluded that two-way slabs exhibit higher seismic resistance compared to flat slabs, as they result in greater base shear, story shear, story displacement, and story drift. Consequently, the design of buildings with two-way slabs will be safer against larger seismic loads than those with flat slabs. Abstrak Indonesia berada pada daerah rawan bencana gempa karena dilewati oleh lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Hal ini berarti bangunan gedung maupun non gedung hraus dirancang menahan gaya gempa. Salah satu elemen yang membantu menyalurkan beban lateral gempa adalah pelat lantai. Selain itu, pelat lantai juga berfungsi sebagai tempat berpijak dan beraktivitas bagi manusia. Terdapat beberapa jenis konstruksi pelat lantai, contohnya adalah flat slab dan two-way slab. Dalam mempertimbangkan jenis konstruksi pelat lantai yang akan digunakan pada bangunan, dibutuhkan analisis kinerja seismik dari pelat yang dapat bekerja dan seberapa optimal mereka saat dibebani gravitasi dan gaya lateral. Penelitian ini mengkaji kinerja seismik seperti base shear, story shear, story displacement, dan story drift yang terjadi pada masing-masing jenis pelat lantai. Dimensi dan spesifikasi pelat yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan minimal. Analisis gempa dilakukan secara tiga dimensi menggunakan analisis respons spektrum. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa two-way slab memiliki ketahanan seismik yang lebih tinggi dibandingkan dengan flat slab karena menghasilkan base shear, story shear, story displacement, dan story drift yang lebih besar. Hal ini mengakibatkan desain dari bangunan konstruksi two-way slab akan lebih aman terhadap beban gempa yang lebih besar dibandingkan dengan flat slab.
ANALISIS INTERAKSI STRUCTURE-SOIL-STRUCTURE PADA BASEMENT ADJACENT TERHADAP DEFLEKSI DINDING BASEMENT Gusanto, Steven; Susilo, Alfred Jonathan; Leman, Sunarjo
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 3, Agustus 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i3.34219

Abstract

Basement structure becomes an alternative in optimizing land use on urban cities. In a basement structure, there are lots of components that must be considered, from soil behavior and conditions around the structure, to designing of retaining walls that can handle appropriate loads. This research is done to analyze the effect of adjacent basement with variety of distance and depth of the adjacent basement. Analysis was done by finite element with help of finite element software Midas GTS NX. Using nonlinear analysis to determine the effects of distance and depth on deflection. The bigger the distance of the adjacent basement, the bigger the deflection of the existing basement. If the adjacent basement level is above the existing basement, it adds on the deflection of the existing basement away from adjacent basement. If the adjacent basement level is below the existing basement, it drags the deflection of the existing basement towards the adjacent basement. Abstrak Struktur basement menjadi alternatif dalam menggunakan tanah yang terbatas pada kota-kota metropolitan. Dalam suatu konstruksi struktur  basement banyak komponen yang harus diperhatikan, mulai dari perilaku tanah dan kondisi tanah disekitar, hingga desain dinding penahan tanah yang sesuai untuk menahan beban yang ditahan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa efek dari keberadaan struktur  basement lain yang berdekatan dan dilakukan variasi pada jarak dan kedalamannya. Analisis dilakukan melalui elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak Midas GTS NX. Menggunakan analisis nonlinear untuk menentukan efek jarak dan kedalaman pada defleksi basement eksisting. Semakin besar jarak antar basement, semakin besar defleksi yang terjadi pada basement eksisting. Jika basement berada pada kedalaman diatas basement eksisting, defleksi yang terjadi semakin besar menjauhi basement adjacent. Jika level basement adjacent berada dibawah basement eksisting, maka defleksi yang terjadi mendekati basement adjacent.