Permasalahan kesehatan terkait program imunisasi dasar lengkap masih cukup banyak ditemukan di Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi salah satunya yaitu akses dari pelayanan imunisasi tersebut dalam hal ini yaitu puskesmas. Pada observasi awal yang dilakukan peneliti di Puskesmas Bahu, diketahui untuk cakupannya pada tahun 2024 sebanyak 438 balita dan capaiannya sebesar 95,4% atau sebanyak 418 balita, serta ditemukan bahwa masih terdapat beberapa balita yang tidak melakukan imunisasi sesuai dengan jadwalnya. Stok vaksin di Puskesmas Bahu juga diketahui pada beberapa bulan pernah terjadi kekosongan sehingga membuat jumlah vaksin tidak sesuai dengan jumlah balita yang membutuhkan vaksin tersebut. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian untuk mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program imunisasi dasar lengkap kepada balita di Puskesmas Bahu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk melihat dan menilai hasil dari pelaksanaan program ini yang diberikan di Puskesmas Bahu Kota Manado pada tahun 2024. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bahu Kota Manado pada bulan Januari 2025 - Maret 2025. Puskesmas Bahu terbukti sudah menjalankan tugasnya ke dalam bentuk yang nyata. Hal ini disimpulkan berdasarkan pernyataan para informan penelitian yang mana menyatakan bahwa sejauh ini Program Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Bahu berjalan dengan cukup baik dan sesuai dengan pedoman imunisasi dari Kementerian Kesehatan. Walaupun masih terdapat kendala yang ditemukan seperti kekurangan vaksin.