Stunting adalah kondisi gagal tumbuh terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang. Stunting dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lambat, rendahnya daya tahan tubuh dan kecerdasan yang kurang. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita. Penelitian ini adalah kuantitatif, adapun pendekatan yang digunakan dengan pendekatan cross sectional. Hasil analisi uji Chi-Square ada hubungan pengetahuan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada balita dengan nilai (p=0,00 <0,05) yang berarti ibu dengan tingkat pengetahuan yang cukup sebanyak 21 (45,7%), baik sebanyak 16 orang (34,8%) dan yang kurang 9 (19,6%). Hasil analisi uji Chi-Square ada hubungan antara sikap ibu terhadap kejadian stunting pada balita dengan nilai (p=0,04 <0,05) yang berarti ibu dengan sikap positif sebanyak 24 (52,7%) dan yang negatif sebanyak 22 (47,8%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah; Pengetahuan ibu terhadap stunting pada balita sebagian memiliki pengetahuan yang cukup pada balita yaitu sebanyak 21 (45,7%). Sikap ibu pada terhadap kejadian stunting pada balita sebagian yang memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 24 (52,2%). Kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Desa Koto Pait Beringin, Kabupaten Bengkalis di dapatkan hasil kategori balita pendek sebanyak 9 (19,6%) sedangkan balita sangat pendek sebanyak 2 (4,3%). Dari keselurahan jumlah yaitu 46 balita. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Pada Usia 12-59 Bulan di Desa Koto Pait Beringin Kabupaten Bengkalis menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian stunting pada balita.