Temporomandibular Joint (TMJ) merupakan sendi kompleks yang memainkan peran penting dalam fungsi pengunyahan, penelanan, dan berbicara. Dislokasi mandibula dapat menyebabkan gangguan pada fungsi TMJ yang cukup signifikan, sehingga dibutuhkan pemeriksaan radiografi yang akurat untuk mendukung diagnosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pemeriksaan TMJ pada pasien dengan klinis dislokasi mandibula menggunakan modalitas panoramik di RSUD dr. Gondo Suwarno. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan dua radiografer dan satu dokter spesialis radiologi, observasi langsung terhadap pelaksanaan prosedur pemeriksaan, dokumentasi hasil pemeriksaan, serta telaah literatur yang relevan, Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil temuan di lapangan dan teori yang mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan TMJ dilakukan dengan dua proyeksi, yaitu open mouth dan close mouth menggunakan pesawat panoramik. Pasien diposisikan duduk dengan kepala difiksasi, dan pencitraan dilakukan untuk melihat hubungan posisi condylus mandibula terhadap fossa temporomandibularis. Proyeksi close mouth menunjukkan posisi kondilus di dalam fossa, sedangkan proyeksi open mouth memperlihatkan pergeseran ke anterior yang mengindikasikan adanya dislokasi. Pemeriksaan panoramik ini dinilai praktis, cepat, dan memberikan dosis radiasi rendah. Namun, keterbatasan tetap ada, seperti kemungkinan distorsi gambar serta resolusi citra yang kurang optimal dibandingkan teknik konvensional. Meskipun demikian, radiografi panoramik tetap mampu memberikan gambaran diagnostik yang diperlukan dalam penanganan kasus dislokasi mandibula secara klinis.