Pelayanan kefarmasian terdiri dari dua bagian utama, yaitu pengelolaan sediaan farmasi seperti alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), serta pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan sediaan farmasi meliputi berbagai kegiatan penting, seperti perencanaan kebutuhan, pengadaan obat, penyimpanan, distribusi, pemusnahan dan penarikan obat, pengendalian mutu, serta pencatatan dan pelaporan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketepatan cara penyimpanan dan pendistribusian obat di Gudang Apotek Kimia Farma Merdeka Bogor, sekaligus mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyimpanan dan alur distribusi obat dari gudang hingga ke apotek cabang. Untuk memperoleh data, digunakan metode observasi langsung serta wawancara dengan tenaga teknis kefarmasian dan apoteker yang bekerja di bagian gudang. Data sekunder bersumber dari dokumen gudang, seperti kartu stok, buku masuk dan keluar obat, serta hasil pengamatan kondisi penyimpanan dan suhu di gudang apotek. Analisis dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan mengolah data hasil observasi dan wawancara tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan penyimpanan di gudang apotek dan pelaksanaan distribusi obat masuk dalam kategori sangat baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpanan meliputi pengelompokan obat berdasarkan kelas terapi, urutan alfabetis, bentuk sediaan, serta pengelolaan khusus untuk narkotika dan psikotropika. Alur distribusi ke apotek cabang dilakukan saat tenaga teknis kefarmasian outlet mengajukan permintaan, kemudian gudang menyiapkan obat sesuai pesanan. Distribusi obat dilakukan dengan mengutamakan kesesuaian jumlah fisik dan dokumen, mencantumkan tanggal pengiriman, tanda tangan penerima, nomor batch, dan tanggal kadaluwarsa. Kesimpulan Ketepatan cara penyimpanan obat yang dilaksanakan di gudang Apotek Kimia Farma Merdeka sebesar 90% dan pelaksanaan distribusi oleh gudang Apotek Kimia Farma Merdeka memberikan nilai persentase sebesar 100%.