Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS IKAN CUPANG (BETTA SPLENDENS) SEBAGAI PREDATOR ALAMI LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI Akasa, Vivin Asniyah; Lusno, Muhammad Farid Dimjati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45315

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Chikungunya, dan Zika yang saat ini kerap menjadi permasalahan kesehatan di ranah global. Indonesia sebagai negara endemis DBD menunjukkan tren peningkatan angka kesakitan dari tahun ke tahun serta wilayah penyebaran semakin meluas. Adapun penggunaan insektisida kimia dalam pengendalian vektor sering menghadapi kendala resistensi dan dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas ikan cupang (Betta splendens) sebagai predator alami larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian menggunakan pendekatan literature review dengan menelaah artikel ilmiah terpublikasi lima tahun terakhir yang diakses melalui database Google Scholar, ScienceDirect, dan PubMed sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Analisis dilakukan terhadap jumlah larva yang dikonsumsi, waktu predasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas predasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan cupang memiliki kemampuan predasi 97-98% terhadap larva Aedes aegypti dalam waktu 24 jam. Varietas ikan cupang plakat multiwarna dan plakat koi multicolor memiliki waktu predasi tercepat (2,0-2,9 menit untuk 25 larva). Efektivitas predasi dipengaruhi oleh varietas ikan, volume air, dan suhu lingkungan. Kesimpulan penelitian ini yaitu ikan cupang (Betta splendens) terbukti sangat efektif sebagai predator alami larva nyamuk Aedes aegypti dan dapat direkomendasikan sebagai agen pengendalian biologis yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan dapat diintegrasikan dalam strategi pengendalian vektor terpadu untuk mengatasi penyakit tular vektor.
Hubungan Antara Usia, Aktivitas Fisik, Pola Makan, dan Kebiasaan Merokok dengan Hipertensi pada Masyarakat Desa Plosojenar, Ponorogo Nityasani, Renaningtyas; Qurniyawati, Eny; Akasa, Vivin Asniyah; Syafitri, Nadia Rizqiyah
Media Gizi Kesmas Vol 14 No 2 (2025): MEDIA GIZI KESMAS (DECEMBER 2025)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v14i2.2025.286-293

Abstract

Background: Hypertension is an increasing global health concern, including particularly among adults in community settings. At this stage of life, unhealthy lifestyle habits such as low physical activity and high intake of salty or processed foods directly increase the risk of early hypertension. Objectives: This study aims to analyze the relationship of age, physical activity, diet, and smoking habits with the incidence of hypertension in Plosojenar Village, Ponorogo. Methods: This study employed an observational analytic design with a case-control method involving 154 respondents, consisting of 77 individuals with hypertension and 77 individuals in the control group. Data were collected through interviews and questionnaires, then analyzed using the chi-square test. The physical activity questionnaire included three items related to exercise, daily physical movement, and routine activities. The dietary pattern questionnaire included seven items related to high-fat foods, fried foods, fast food, instant food, salted foods, fruit intake, and coffee consumption. Results: The study showed that age above 45 years (p-value 2.2E-16, OR 71.191710) and lack of physical activity (p-value 3.8E-03, OR 15.73508) was significantly associated with hypertension. Dietary patterns also showed a significant effect (p-value 1.8E-02), although with a more moderate strength of association. In contrast, smoking habits did not show a significant relationship with the incidence of hypertension (p-value 6.2E-01). Conclusions: Age and physical activity are the main risk factors for hypertension in Plosojenar Village. Therefore, public health interventions should focus on prevention through promoting physical activity and improving diet. With 77 cases of hypertension, including one adolescent case, early prevention efforts and risk management in vulnerable groups are necessary to reduce the future prevalence of hypertension.