Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, ditandai dengan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama. pencegahan stunting menjadi prioritas nasional yang memerlukan keterlibatan berbagai pihak, termasuk Kader Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Kader Posyandu memiliki peran strategis dalam mendeteksi dini dan mencegah stunting melalui edukasi, pemantauan tumbuh kembang anak, serta intervensi gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan Kader Posyandu sebelum dan sesudah diberikan edukasi mengenai stunting. Metode penelitian semi quasi-experimental dan metode pre-test dan post-test without control. Pengambilan data dilakukan pada 30 Kader Posyandu di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran dengan purposive sampling. Rata-rata skor pengetahuan kader sebelum mendapatkan edukasi tentang stunting adalah sebesar 47 poin, sedangkan setelah mendapatkan edukasi sebesar 72,67 poin. Hasil uji statistik didapatkan nilai p sebesar 0,000 (p-value < 0,05), yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan kader posyandu sebelum dan sesudah mendapatkan edukasi. Pengetahuan Kader Posyandu tentang stunting merupakan faktor kunci dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di tingkat komunitas. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu pengadaan pelatihan dan pemberian edukasi kepada Kader Posyandu secara rutin serta berkelanjutan dengan materi komprehensif meliputi pengertian stunting, dampak, pencegahan, teknik pengukuran antropometri, dan intervensi gizi.