Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INVESTIGATING THE ROLE OF COPING STRATEGIES IN MODERATING THE RELATIONSHIP BETWEEN ELECTRONIC DEVICE RADIATION AND MENTAL HEALTH OUTCOMES Gul, Maham; Fitria, Dr. Laila; Rauf, Hassan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45568

Abstract

Mengingat perangkat elektronik yang ada di mana-mana dalam kehidupan sehari-hari, perhatian terhadap kemungkinan dampaknya terhadap kesejahteraan mental lebih luas dari sebelumnya. Sebuah studi cross-sectional yang bertujuan untuk memeriksa hubungan antara radiasi perangkat elektronik, sebagaimana ditentukan oleh rata-rata waktu layar harian, dan dimensi kesehatan mental, seperti stres yang dirasakan, gejala depresi, dan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan. Lebih lanjut, penyelidikan tersebut membahas bagaimana strategi penanggulangan (adaptif dan maladaptif) memengaruhi hubungan ini.Data dikumpulkan dari 200 peserta berusia 15 tahun ke atas melalui survei daring antara Desember 2024 dan Februari 2025. Distribusi instrumen berikut yang banyak digunakan dalam penelitian kesehatan mental—Perceived Stress Scale (PSS), Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9), Mental Health Inventory (MHI), dan Brief COPE Inventory—disediakan. Statistik deskriptif, analisis korelasi, ANOVA, dan model regresi berganda digunakan untuk mengevaluasi data guna mempelajari hubungan dan efek moderasi. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara peningkatan waktu menonton layar dan peningkatan tingkat stres, gejala depresi, dan masalah kesehatan mental secara keseluruhan. Menurut para peserta, 54,5% menunjukkan penggunaan layar setiap hari dalam waktu 6–9 jam, dengan hampir 50% menunjukkan tingkat stres sedang hingga serius. Mekanisme penanganan memainkan peran penting dalam kekuatan hubungan ini. Studi ini menyoroti pentingnya pengembangan strategi untuk meningkatkan ketahanan psikologis dan praktik penanganan yang sehat dalam konteks penggunaan teknologi digital.
UNDERSTANDING POST-TRAUMATIC GROWTH: THE ROLE OF BODY IMAGE, SELF-ESTEEM, AND QUALITY OF LIFE AMONG LOWER LIMB AMPUTEE PATIENTS Rauf, Hassan; Hassan, Naima; Gul, Maham
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45773

Abstract

Studi ini menyelidiki faktor-faktor psikologis yang terkait dengan pertumbuhan pascatrauma (PTG) pada orang-orang yang telah diamputasi anggota tubuh bagian bawah di Pakistan, dengan memberikan perhatian khusus pada citra tubuh, harga diri, dan kualitas hidup (QOL). Desain cross-sectional digunakan untuk merekrut 101 orang dari rumah sakit rehabilitasi di Islamabad dan Rawalpindi. Instrumen pengujian adalah Post-Traumatic Growth Inventory (PTGI), Amputee Body Image Scale (ABIS), Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) dan SF-36 Health Survey. Dengan menerapkan analisis statistik, SPSS menemukan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara ketidakpuasan citra tubuh dan PTG (r = -0,47, p < 0,01) dan citra tubuh ditemukan sebagai satu-satunya prediktor signifikan dalam model (R² = 0,265, p < 0,01). Studi ini menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara harga diri dan domain QOL dan PTG. Peserta laki-laki menunjukkan peningkatan yang lebih besar setelah trauma dan lebih sedikit ketidakpuasan dengan citra tubuh mereka yang menunjukkan bagaimana peran gender memengaruhi individu di Pakistan. Ditunjukkan bahwa memperhatikan citra tubuh adalah yang paling penting untuk pemulihan psikologis setelah amputasi dan dapat menghasilkan peningkatan yang lebih besar dalam PTG. Karena temuan ini, disarankan untuk menambahkan terapi psikologis yang menghargai budaya dan membantu orang mengatasi citra tubuh, setelah amputasi. Bekerja untuk membangun kembali identitas dan interaksi sosial dapat membantu orang-orang dari populasi ini mendapatkan manfaat yang lebih baik dari PTG mereka.