Rabbani, Ahmad Naufal
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBERIAN KOMBINASI TERAPI DZIKIR DAN NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE (TURP) Rabbani, Ahmad Naufal; Musharyanti, Lisa; Widyasari, Ika
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45818

Abstract

Nyeri pasca operasi Transurethral Resection of the Prostate (TURP) merupakan salah satu masalah utama yang dapat mengganggu proses pemulihan dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penggunaan analgesik secara terus menerus berpotensi menimbulkan efek samping, sehingga diperlukan alternatif nonfarmakologi, yang efektif. Kombinasi terapi dzikir dan napas dalam diperkirakan mampu menurunkan tingkat nyeri melalui mekanisme fisiologis dan spiritual. untuk mengetahui pengaruh kombinasi terapi dzikir dan napas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien pasca operasi TURP. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskrtiptif. Subjek penelitian adalah laki-laki dewasa pasca TURP di RSUD Temanggung yang mengalami nyeri dengan skor Numeric Rating Scale (NRS) awal 6 (nyeri sedang). Intervensi berupa terapi napas dalam dan dzikir selama 15 menit setiap gari selama 3 hari berturut-turut. Skor nyeri diukur sebelum dan sesudah intervensi. Hasil dari intervensi ini terdapat penurunan skor secara bertahap setelah dilakukan intervensi, dari skor awal 6 menjadi 5 pada hari pertama, 3 pada hari kedua, dan 2 pada hari ketiga. Pasien juga mengatakan merasa nyaman dan rileks setelah terapi. Kombinasi terapi dzikir dan napas dalam efektif menurunkan tingkat nyeri pada pasien pasca operasi TURP. Intervensi ini dapat digunakan sebagai metode nonfarmakologi pendamping dalam menejemen nyeri pasca operai. Namun, efektifitasnya dapat berkurang pada pasien dengan gangguan kognitif atau kecemasan berat, sehingga diperlukan pendekatan individual untuk hasil optimal.