Situmorang, Susi Hariaty
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN CALON PENDONOR MENGIKUTI KEGIATAN DONOR DARAH DI KELURAHAN BENCONGAN PALEM SEMI TANGERANG Artharini, Moody; Situmorang, Susi Hariaty
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.45940

Abstract

Donor darah merupakan upaya penting dalam pelayanan kesehatan, namun partisipasi masyarakat masih rendah di beberapa wilayah termasuk Kelurahan Bencongan, Palem Semi, Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kesediaan calon pendonor dalam mengikuti kegiatan donor darah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 70 responden menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif, korelasional (uji chi-square), dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum pernah melakukan donor darah (68,6%), serta mayoritas tidak mengetahui syarat (67,1%) maupun manfaat donor darah (64,3%). Faktor pengetahuan dan sikap terbukti memiliki hubungan signifikan terhadap kesediaan mendonorkan darah (masing-masing p = 0,015 dan p = 0,002). Responden dengan pengetahuan baik memiliki peluang 2,75 kali lebih besar untuk bersedia donor, dan sikap positif meningkatkan kemungkinan hingga 3,9 kali. Hambatan utama yang ditemukan adalah rasa takut terhadap jarum suntik (51,4%), tidak memenuhi syarat (20%), serta ketidaktahuan atau kurangnya waktu. Sebagian besar informasi diperoleh dari media sosial (90%), bukan dari petugas kesehatan. Motivasi tertinggi berasal dari insentif (49,3%) dan dukungan sosial (31,9%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sikap dan pengetahuan menjadi faktor dominan yang memengaruhi kesediaan calon pendonor, lebih besar dibandingkan faktor demografi. Edukasi, promosi berbasis komunitas, dan keterlibatan tenaga kesehatan perlu dioptimalkan guna meningkatkan partisipasi donor darah secara berkelanjutan.
PENGALAMAN PASIEN HIPERTENSI GRADE II KOMPLIKASI DM TIPE 1 MENGHADAPI RESIKO KEDARURATAN: STUDI FENOMENOLOGIS DI KLINIK LESTARI ASIH TANGERANG: At Klinik Lestari Asih Tangerang Rini, Moody Artha; Lestaria, Dame; Situmorang, Susi Hariaty; Riwa, Klariska Keita
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49315

Abstract

Hipertensi grade II dengan komplikasi diabetes melitus tipe 1 merupakan masalah kesehatan kronis yang berdampak luas pada aspek fisik, emosional, sosial, dan spiritual pasien. Kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi akut dan kronis yang memerlukan penanganan medis jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman pasien dalam menghadapi risiko kedaruratan akibat hipertensi grade II dan diabetes melitus tipe 1, serta memahami strategi adaptasi yang mereka gunakan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif. Partisipan dipilih secara purposive sebanyak 15 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam semi terstruktur dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Keabsahan data dijaga melalui member checking, triangulasi, audit trail, dan konfirmasi pernyataan partisipan. Hasil penelitian menghasilkan empat tema utama: (1) pengalaman fisik, emosional, sosial, dan spiritual; (2) persepsi risiko kedaruratan; (3) strategi adaptasi harian; dan (4) makna hidup dari pengalaman penyakit. Pasien melaporkan gejala fisik seperti kelelahan, pusing, dan keterbatasan aktivitas, disertai respons emosional mulai dari kecemasan hingga penerimaan. Sebagian menyadari tanda-tanda darurat dan mempersiapkan diri, sementara lainnya kurang siap karena minim edukasi. Strategi adaptasi mencakup pengendalian medis, modifikasi gaya hidup, serta dukungan spiritual. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pengalaman pasien bersifat multidimensional, menekankan perlunya pendekatan holistik yang tidak hanya fokus pada aspek medis, tetapi juga memperhatikan dimensi emosional, sosial, spiritual, edukasi kesehatan, strategi adaptasi, dan makna hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.