Swamedikasi merupakan tindakan individu menggunakan dan memilih obat guna mengobati penyakit atau gejala yang dikenalinya tanpa pengawasan profesional mengenai indikasi, dosis, dan lama pengobatan. Obat yang sering digunakan dalam swamedikasi untuk meredakan nyeri adalah analgesik. Jika penggunaan obat tidak dilakukan dengan tepat, dapat menyebabkan drug relate problem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan ada tidaknya hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi obat analgesik pada mahasiswa Stikes Bhakti Husada Mulia Kota Madiun. Metode penelitian ini adalah observasional dan bersifat cross section. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang diperoleh dari survei melalui kuesioner yang dibagikan kepada 112 mahasiswa kesehatan Stikes Bhakti Husada Mulia Kota Madiun menggunakan google form dan Whatsapp. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil dari pengolahan data dalam penelitian ini adalah pengetahuan mahasiswa tentang swamedikasi obat analgesik termasuk dalam kategori baik sebesar 93,8%, dan kategori cukup sebesar 6,3%. Perilaku mahasiswa tentang swamedikasi obat analgesik termasuk dalam kategori baik sebesar 42,9%, kategori cukup sebesar 55,4% dan kategori kurang sebesar 1,8%. Uji chi square menghasilkan pvalue dibawah alpha yaitu 0,046. Artinya tingkat pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku swamedikasi analgesik di kalangan mahasiswa kesehatan. Ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi obat analgesik pada mahasiswa kesehatan.