Waktu merupakan konsep dasar dalam fisika dan pemahaman manusia tentang alam semesta. Dalam fisika modern, teori relativitas yang dikemukakan oleh Albert Einstein telah mengubah paradigma tentang waktu, menunjukkan bahwa waktu tidak bersifat mutlak, melainkan relatif, bergantung pada kecepatan pengamat dan medan gravitasi di sekitarnya. Salah satu manifestasi dari relativitas waktu adalah dilatasi waktu, yang terjadi ketika suatu objek bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya atau berada dalam medan gravitasi yang sangat kuat. Konsep waktu yang relatif ini juga tercermin dalam perspektif teologi Islam, seperti yang termaktub dalam Surah Al-Hajj: 47, yang menyatakan, "Satu hari di sisi Tuhanmu adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.". Penelitian ini berfokus pada eksplorasi keterkaitan antara relativitas waktu dalam fisika dan pemahaman waktu dalam perspektif Islam, dengan tujuan untuk menemukan kesamaan dan potensi integrasi keduanya. Pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini, melalui kajian literatur terhadap teori relativitas waktu dan tafsir Al-Qur'an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik dalam fisika maupun dalam ajaran Islam, terdapat kesamaan dalam konsep waktu yang tidak mutlak dan dipengaruhi oleh faktor eksternal. Temuan ini mengindikasikan bahwa pemahaman ilmiah dan teologis tentang waktu dapat saling melengkapi, menawarkan wawasan baru tentang integrasi ilmu pengetahuan dan agama. Penelitian ini berkontribusi dalam memperkaya diskusi lintas disiplin terkait hubungan antara sains dan teologi.