Sisilia, Dea Anugrah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Arah Candi Gunung Gangsir Dengan Masjid Hidayatullah di Pasuruan Hayati, Atika; Saputro, Bayu Ardi; Rahma, Lintang Putri; Sisilia, Dea Anugrah; Maulana, Muhammad; Dzulfani, Syafina Irlin
Azimuth: Journal of Islamic Astronomy Vol. 4 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Falak UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/azimuth.v4i1.2213

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan arah bangunan Candi Gunung Gangsir dengan arah kiblat Masjid Hidayatullah yang terletak berdekatan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kajian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui pengamatan visual dan pengukuran arah menggunakan aplikasi Google Earth, serta penghitungan arah kiblat menggunakan rumus-rumus ilmu falak (hisab). Hasil analisis menunjukkan bahwa arah bangunan Candi Gunung Gangsir dan Masjid Hidayatullah memiliki selisih kemiringan yang sangat kecil terhadap arah kiblat Pasuruan, yaitu sekitar 1 menit 7 detik. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun tidak dibangun berdasarkan prinsip kiblat Islam, orientasi Candi Gunung Gangsir ternyata cukup dekat dengan arah kiblat. Studi ini memberi kontribusi terhadap kajian interdisipliner antara arkeologi, falak, dan kajian budaya.Kata Kunci: arah kiblat, candi, masjid, ilmu falak, Google Earth Abstract: This study aims to compare the direction of the building of Mount Gangsir Temple with the direction of the qibla of the Hidayatullah Mosque, which is located adjacent in Pasuruan Regency, East Java. This study was carried out with a qualitative approach through visual observation and direction measurement using the Google Earth application, as well as calculating the direction of the qibla using astronomy (hisab) formulas. The results of the analysis showed that the direction of the building of Mount Gangsir Temple and the Hidayatullah Mosque had a very small difference in slope to the direction of the Qibla of Pasuruan, which was about 1 minute 7 seconds. These findings show that even though it was not built based on the principle of the Islamic qibla, the orientation of Mount Gangsir Temple turned out to be quite close to the direction of the qibla. This study contributes to the interdisciplinary study of archaeology, falak, and cultural studies.
Penyatuan Kalender Islam Dunia Perspektif Fikih Dan Tantangan Implementasinya Sisilia, Dea Anugrah
Azimuth: Journal of Islamic Astronomy Vol. 5 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Falak UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/azimuth.v5i1.2231

Abstract

Abstrak :Kalender merupakan instrumen vital dalam kehidupan umat Islam, tidak hanya untuk kepentingan keagamaan tetapi juga sosial. Namun, ketidakterpaduan kriteria penentuan awal bulan Hijriyah menyebabkan perbedaan dalam pelaksanaan ibadah besar seperti Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Artikel ini membahas landasan fikih serta berbagai model implementasi kalender Hijriyah global, termasuk Kalender Ummul Qura, Kalender Libya, hingga Kalender Global hasil Kongres Istanbul 2016. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research) dengan pendekatan normatif-kualitatif. Data dikumpulkan melalui analisis literatur fikih klasik dan kontemporer, hasil-hasil kongres internasional, serta kajian astronomi Islam. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis untuk mengkaji argumentasi fikih dan astronomis dalam penyatuan kalender. Pendekatan fikih adaptif terhadap perkembangan astronomi menjadi kunci penting dalam penyusunan kalender unifikatif. Studi ini menunjukkan pentingnya kesepakatan ilmiah dan normatif dalam membangun Kalender Hijriyah Global sebagai upaya pemersatu umat Islam dunia.Kata kunci: Kalender Hijriyah Global, Hisab, Rukyat, Penyatuan Kalender, Fikih Islam Abstract : The calendar is a vital instrument in the lives of Muslims, not only for religious but also for social purposes. However, the disintegration of the criteria for determining the beginning of the Hijri month causes differences in the implementation of major worship such as Ramadan, Eid al-Fitr, and Eid al-Adha. This article discusses the foundations of fiqh and various models of implementation of the global Hijri calendar, including the Ummul Qura Calendar, the Libyan Calendar, and the Global Calendar resulting from the 2016 Istanbul Congress. This study uses a library research method with a normative-qualitative approach. Data were collected through the analysis of classical and contemporary jurisprudence literature, the results of international congresses, and the study of Islamic astronomy. The analysis was carried out in a descriptive-analytical manner to examine fiqh and astronomical arguments in the unification of the calendar. An adaptive fiqh approach to the development of astronomy is an important key in the preparation of a unifying calendar. This study shows the importance of scientific and normative agreement in building the Global Hijri Calendar as an effort to unite the world's Muslims.Keywords: Global Hijri Calendar, Hisab, Rukyat, Calendar Unification, Islamic Fiqh