Doom Spending has become an increasingly prevalent phenomenon among Generation Z, particularly as an emotional coping mechanism for stress and anxiety about the future. This study aims to analyze the influence of income, social media, and lifestyle on Doom Spending behavior among Generation Z in Tegal City. This research employs a quantitative approach using a survey method, where data were collected through questionnaires distributed to 384 respondents. Data analysis was conducted using the Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method with SmartPLS software. The results indicate that income significantly affects Doom Spending, as individuals with higher incomes tend to have greater financial flexibility to engage in impulsive spending as an emotional escape. Social media also significantly influences Doom Spending, primarily due to exposure to promotional content that increases impulsive consumption tendencies. Additionally, a consumptive lifestyle reinforces Doom Spending behavior, especially among individuals who experience fear of missing out (FOMO). Simultaneously, income, social media, and lifestyle collectively contribute to the rise of Doom Spending among Generation Z. These findings highlight the importance of financial literacy education and increased awareness of the impacts of impulsive consumption. Future research is recommended to incorporate additional variables such as self-control or social pressure and to expand the sample coverage to other regions to obtain more comprehensive results. Keywords: Income, Social Media, Lifestyle, Doom Spending, Generation Z. Abstrak Doom Spending menjadi fenomena yang semakin marak di kalangan Generasi Z, terutama sebagai bentuk pelampiasan emosi negatif seperti stres dan kecemasan terhadap masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan, media sosial, dan gaya hidup terhadap perilaku Doom Spending di kalangan Generasi Z di Kota Tegal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, di mana data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 384 responden. Analisis data dilakukan menggunakan metode Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) melalui perangkat lunak SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan berpengaruh signifikan terhadap Doom Spending, di mana individu dengan pendapatan lebih tinggi cenderung memiliki keleluasaan finansial untuk melakukan belanja impulsif sebagai bentuk pelarian emosional. Media sosial juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Doom Spending, terutama karena paparan konten promosi yang meningkatkan kecenderungan konsumsi impulsif. Selain itu, gaya hidup konsumtif turut memperkuat perilaku Doom Spending, terutama di kalangan individu yang memiliki ketakutan tertinggal tren atau fear of missing out (FOMO). Secara simultan, pendapatan, media sosial, dan gaya hidup terbukti berkontribusi terhadap meningkatnya Doom Spending di kalangan Generasi Z. Temuan ini menegaskan pentingnya edukasi literasi keuangan serta peningkatan kesadaran akan dampak konsumsi impulsif. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel lain seperti kontrol diri atau tekanan sosial serta memperluas cakupan sampel di wilayah lain guna memperoleh hasil yang lebih komprehensif. Kata kunci: Pendapatan, Media Sosial, Gaya Hidup, Doom Spending, Generasi Z.