Latar Belakang: Kecemasan menjelang persalinan merupakan respons emosional dan kognitif akut yang dialami ibu hamil, dan dapat memengaruhi proses persalinan.Tujuan: menganalisis pengaruh field trip kamar bersalin pada primigravida terhadap kecemasan dan lama persalinan.Metodologi: Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian two group pre test-post test design dengan menggunakan kelompok intervensi dan kelompok kontrolHasil: Kelompok intervensi diberikan kunjungan lapangan ke ruang bersalin yang dipandu oleh bidan dengan 4x intervensi, dimulai pada usia kehamilan 32-33 minggu. Terdapat 60 responden yang akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Pada pre-test (T1), kuesioner GAD-7 digunakan untuk menilai kecemasan kehamilan, dan post-test dilakukan untuk menilai kecemasan setelah kunjungan rumah bersalin selama 4 minggu. Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik (p 0,05) pada tingkat kecemasan pada T1 dan T2 atau sebelum dan sesudah intervensi antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi.Kesimpulan: Intervensi field trip kamar bersalin berpotensi menjadi strategi non-farmakologis yang efektif untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil pertama kali.Saran :Bagi peneliti selanjutnya disarankan menambahkan pemeriksaan laboratorium sebagai biomarker indikator kecemasan, menguji pemberian field trip kamar bersalin pada tingkat Klinik hingga rumah sakit dengan fasilitas dan ruangan yang lebih besar dibandingkan penelitian ini. Kata Kunci : Field trip, Kecemasan, Lama Persalinan, Primigravida. ABSTRACT Background: Prenatal anxiety is an acute emotional and cognitive response experienced by pregnant women, and can affect the labor process.Aim: To analyze the effect of a birthing room field trip for primigravida on anxiety and duration of labor.Methodology: This research design uses quantitative research methods with a two group pre test-post test design using an intervention group and a control group.Results: The intervention group was given a field visit to the delivery room guided by a midwife with 4x interventions, starting at 32-33 weeks of gestation. There are 60 respondents who will be divided into 2 groups, namely the control group and the intervention group. At pre-test (T1), the GAD-7 questionnaire was used to assess pregnancy anxiety, and post-test was conducted to assess anxiety after the 4-week maternity home visit. There was a statistically significant difference (p 0.05) in anxiety levels at T1 and T2 or before and after the intervention between the control group and the intervention group.Conclusion: The maternity ward field trip intervention has the potential to be an effective non-pharmacological strategy to reduce anxiety in first-time pregnant women.Suggestions: Future researchers are advised to add laboratory tests as biomarkers of anxiety indicators, test the provision of maternity room field trips at the Clinic level to hospitals with larger facilities and rooms than this study. Keywords: : Anxiety, Field trip, Length of labor, Primigravida.