Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengembangan Dan Evaluasi Program Konseling Gizi Intensif Dalam Peningkatan Pengetahuan, Ibu Hamil Terkait Intake Gizi Yang Berkualitas Daranga, Erniwati; Aminuddin, Aminuddin; Syamsuddin, Saidah
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2020: EDISI KHUSUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v5i2.3869

Abstract

Objective: : the aim of this research is to find out the effect of intensive counselling in improving knowledge of pregnant women related to quality nutrition intake. Methods: the research used Quasi Eksperimen design method wiht pre post control grup one design.the subject consisten of 80 people divided into 2 groups.i.e. 40 people in control  group and 40 people in intervention group.  the data were processed using kruskal-wallis test to analyze the differences before and after intervention was done in intensive nutrition counselling group andcontrol grupResults:  the results of the research that the mean value in intensive group in terms of knowledge is higher than that of control group.  Therefore intensive counseling is very effective to inprove respondents knowledgeConclusion:  Counseling of Intensive nutrition with using leaflet media can improve knowledge of pregnant women was much better.
FUNGSI SEKSUAL WANITA YANG TELAH MENIKAH DI KOTA MAKASSAR Mariany, Mariany; Nasrudin, Nasrudin; Syamsuddin, Saidah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 2 (2019): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.313 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v14i2.1227

Abstract

Disfungsi seksual didefinisikan sebagai gangguan siklus respons seksual atau rasa nyeri saat melakukan hubungan seksual. Adapun penyebabnya adalah faktor biologik, psikologik dan interpersonal. Penyebab biologik berupa gangguan fisik, penyakit dan efek samping obat-obatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran fungsi seksual wanita yang telah menikah di Kota Makassar. Subjek pada penelitian adalah wanita yang telah menikah berjumlah 50 orang yang dipilih melalui teknik consecutive sampling. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional.. Hasil penelitian menunjukkan jumlah wanita yang mengalami disfungsi seksual sebanyak 26 orang (52%). Subjek yang mengalami disfungsi seksual mayoritas pada kelompok umur 20-30 tahun (61,5%), pendidikan SMA (42,3%), memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (80,7%), memiliki anak 2 orang (53,8%), menggunakan kontrasepsi hormonal (61,5%), dan telah menikah selama 3 tahun (77%). Saran bagi wanita yang telah menikah agar menjalin komunikasi yang baik dengan suami termasuk mengkomunikasikan aktifitas seksual mereka dan mengurangi dampak dari stres dengan melakukan rekreasi bersama keluarga diakhir pekan. Bagi peneliti selanjutnya, agar melakukan penelitian pada sampel yang lebih besar serta mengukur kadar hormonal subjek penelitian. Kata kunci : Fungsi seksual wanita, wanita yang telah menikah
The Effect of Spiritual Guidance of Reproductive Health by Booklets on The Changes of Adolescent's sAttitudes: Dating Status In Premarital Sexual Behavior Sitawati, Sitawati; Suriah, Suriah; Syamsuddin, Saidah; Made, Sutinah; Nontji, Werna; Tamar, Muhammad
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2021): August
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i2.463

Abstract

The spiritual guidance of reproductive health and safety is oriented towards strengthening moral ​​and religious values ​​in addressing adolescent reproductive health problems with an approach on several aspects, such as preventive, curative, rehabilitative, and developmental. The booklet is a medium of guidance/learning that can attract interest and help teenagers understand the guidance material. This study aimed to determine the effect of the spiritual guidance of reproductive health care professionals by booklets on changes in adolescent attitudes towards dating status in premarital sexual behavior. A combination of qualitative and quantitative experimental research with a pre-experimental design, one group pretest-posttest, with a total sample of 26 adolescents, selected a purposive sampling technique. The spiritual guidance intervention used booklets for six meetings with 60-90 minutes each meeting within 2 months. Data were collected through pre-test and post-tests using interview sheets and Likert scale questionnaires. Data were analyzed qualitatively and statistically tests using the Wilcoxon test. The results showed that the sexual behavior of adolescents in dating was including holding hands, embracing the arms/shoulders and waist, hugging, kissing cheeks and lips, stroking the head, laying on the partner's thighs, and having sex with condoms. Then, from the statistical test, the negative ranks between the pre-test and post-test values were 0. Meanwhile, the positive ranks between the pre-test and post-test values indicated that 24 respondents with a positive value and a mean rank value of 13.00, and 2 respondents with a pre-post value remain the same. The Wilcoxon test shows the p-value (sig) 0.000 <0.05. Thus, the spiritual guidance of reproductive health care professionals using booklets significantly affected changes in adolescent attitudes towards dating status in premarital sexual behavior.
Effect of Music Therapy on The Improvement of Clinical Symptoms and Cognitive Functions of Schizophrenia Patients Receiving Risperidone Therapy Syamsuddin, Saidah; Pabilang, Mikael Sri
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 12 No. 1 (2023): May
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jps.v12i1.34128

Abstract

Background: Music therapy as a non-pharmacotherapy management has not been widely used. Data about effectiveness, ideal number of sessions and types/methods of music therapy have not been widely studied in Indonesia. Therefore, this study was designed to answer these problems so that music therapy can be applied appropriately. Objective : To determine the effect of music therapy on the improvement of clinical symptoms and cognitive function of schizophrenic patients that are receiving risperidone therapy. Methods : This study was an experimental study with comparative analysis. Sampling with consecutive sampling on the population of patients who were hospitalized in the Regional Special Hospital of South Sulawesi Province. The treatment group received risperidone therapy and music therapy (active and receptive) 6-8 sessions with a duration of 45 minutes/session, the control group only received risperidone 2-4 mg/day. The instruments used were the PANSS and the MoCA - Indonesian version, examined in the second and fourth weeks after music therapy. Results: There was a significant difference between the treatment group compared to the control group in decreasing the PANSS score for negative symptoms (p=0.000), general psychopathology (4th week p=0.011) and cognitive function (4th week p=0.000) especially on visuospatial components (p=0.001), attention (p=0.009) and abstraction (p=0.011). There was no significant difference between the treatment group compared to the control group in decreasing the PANSS score for positive symptoms (p=0.0.102) Conclusion: Music therapy can be a non-pharmacological therapy of choice to support the improvement of negative symptoms, cognitive function and general psychopathology in the stabilization phase of schizophrenic patients receiving risperidone.
Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi (Fe) terhadap Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III selama Tiga Bulan di Puskesmas Poasia dan Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari Andriani, Andriani; Manapa, Esther Sanda; Nontji, Werna; Syamsuddin, Saidah; Syafar, Muhammad; Arifuddin, Sharvianty
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Tablet zat besi (Fe) paling efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan dapat menurunkan prevalensi anemia sebesar 20-25% akibat kekurangan zat besi selama trimester III zat besi yang tidak mencukupi dapat ditularkan ke janin yang sedang berkembang. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mencukupi kebutuhan zat besi berpotensi terjadinya anemia, bayi lahir prematur dan kematian janin. Tantangan yang perlu dibenahi yaitu bagaimana menganjurkan ibu hamil untuk patuh konsumsi tablet besi (Fe) sesuai dengan anjuran bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui kepatuhan konsumsi tablet zat besi (Fe) terhadap hemoglobin ibu hamil trimester III selama tiga bulan di Puskesmas Poasia dan Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi Experiment dengan rancangan non randomized control group pretest-posttest metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 140 yang terdiri dari 70 intervensi dan 70 kontrol, data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil: Penelitian menunjukkan terjadi peningkatan rerata skor hemoglobin pada kelompok intervensi yakni pretest 1,40 posttest 1,57. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rerata skor hemoglobin. Nilai rerata skor pretest pada kelompok kontrol sebesar 1,07 dan posttest 1,67. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rerata skor hemoglobin pada pretest dan posttest untuk kelompok kontrol. Hasil menunjukkan terjadi selisih rerata lebih tinggi kelompok intervensi dari pada kelompok kontrol. Kesimpulan:Terdapat perbedaan rerata skor peningkatan hemoglobin pada ibu hamil trimester III pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
The Effect Of Field Trip To The Delivery Room In Primigravida On Anxiety And Length Of Labor Ekawati, Siti Nuraini; Ahmad, Mardiana Nuraini; Syamsuddin, Saidah
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 6 (2025): Volume 11 No 6 Juni 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i6.20493

Abstract

Latar Belakang: Kecemasan menjelang persalinan merupakan respons emosional dan kognitif akut yang dialami ibu hamil, dan dapat memengaruhi proses persalinan.Tujuan: menganalisis pengaruh field trip kamar bersalin pada primigravida terhadap kecemasan dan lama persalinan.Metodologi: Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian two group pre test-post test design dengan menggunakan kelompok intervensi dan kelompok kontrolHasil: Kelompok intervensi diberikan kunjungan lapangan ke ruang bersalin yang dipandu oleh bidan dengan 4x intervensi, dimulai pada usia kehamilan 32-33 minggu. Terdapat 60 responden yang akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Pada pre-test (T1), kuesioner GAD-7 digunakan untuk menilai kecemasan kehamilan, dan post-test dilakukan untuk menilai kecemasan setelah kunjungan rumah bersalin selama 4 minggu. Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik (p 0,05) pada tingkat kecemasan pada T1 dan T2 atau sebelum dan sesudah intervensi antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi.Kesimpulan: Intervensi field trip kamar bersalin berpotensi menjadi strategi non-farmakologis yang efektif untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil pertama kali.Saran :Bagi peneliti selanjutnya disarankan menambahkan pemeriksaan laboratorium sebagai biomarker indikator kecemasan, menguji pemberian field trip kamar bersalin pada tingkat Klinik hingga rumah sakit dengan fasilitas dan ruangan yang lebih besar dibandingkan penelitian ini. Kata Kunci : Field trip, Kecemasan, Lama Persalinan, Primigravida. ABSTRACT Background: Prenatal anxiety is an acute emotional and cognitive response experienced by pregnant women, and can affect the labor process.Aim: To analyze the effect of a birthing room field trip for primigravida on anxiety and duration of labor.Methodology: This research design uses quantitative research methods with a two group pre test-post test design using an intervention group and a control group.Results: The intervention group was given a field visit to the delivery room guided by a midwife with 4x interventions, starting at 32-33 weeks of gestation. There are 60 respondents who will be divided into 2 groups, namely the control group and the intervention group. At pre-test (T1), the GAD-7 questionnaire was used to assess pregnancy anxiety, and post-test was conducted to assess anxiety after the 4-week maternity home visit. There was a statistically significant difference (p 0.05) in anxiety levels at T1 and T2 or before and after the intervention between the control group and the intervention group.Conclusion: The maternity ward field trip intervention has the potential to be an effective non-pharmacological strategy to reduce anxiety in first-time pregnant women.Suggestions: Future researchers are advised to add laboratory tests as biomarkers of anxiety indicators, test the provision of maternity room field trips at the Clinic level to hospitals with larger facilities and rooms than this study. Keywords: : Anxiety, Field trip, Length of labor, Primigravida.
Pengalaman Residen Narkoba dalam Menerapkan Terapi Seft Berbasis Virtual Reality Bakkarang, Saharullah; Saleh, Ariyanti; Syamsuddin, Saidah; Erika, Kadek Ayu; Thalib, Abdul; Taher, Rusli
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6321

Abstract

Residen narkoba sering mengalami gangguan kecemasan dan ketidakstabilan mental yang muncul akibat gejala serta dampak dari penyalahgunaan zat adiktif. Kondisi ini mendorong mereka untuk mencari ketenangan serta dukungan sosial dan spiritual sebagai bagian dari proses pemulihan. Salah satu pendekatan terapi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah Virtual Reality Spiritual Freedom Technique (VR-SEFT), yakni perpaduan antara pendekatan spiritual dan teknologi realitas virtual. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman residen narkoba sebelum dan sesudah menjalani terapi VR-SEFT, guna memahami perubahan yang terjadi baik secara psikologis maupun spiritual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif interpretatif. Data dikumpulkan melalui dua tahap, yaitu Focus Group Discussion (FGD) dengan enam petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar yang terlibat dalam program rehabilitasi, serta wawancara mendalam semi-terstruktur dengan delapan residen narkoba yang telah menjalani terapi VR-SEFT. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2023 di Lapas Kelas I Makassar, dengan menggunakan alat perekam dan catatan lapangan sebagai instrumen dokumentasi. Analisis data menghasilkan enam tema utama, yaitu: faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penggunaan narkoba; dampak fisik dan psikologis akibat penyalahgunaan; rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya narkoba; peran petugas kesehatan dan kepolisian dalam penanganan kecemasan; dampak positif terapi VR-SEFT terhadap kondisi psikologis dan spiritual residen; serta efektivitas dan potensi keberlanjutan terapi VR-SEFT dalam program rehabilitasi. Virtual Reality memiliki potensi besar sebagai media terapi inovatif yang efektif meningkatkan keterampilan psikologis dan spiritual residen narkoba, serta mendukung proses rehabilitasi dan pencegahan penyalahgunaan.