Abstrak Wilayah kerja Puskesmas Palaran di Samarinda dihadapkan dengan berbagai tantangan kesehatan dalam 3 tahun terakhir, termasuk tingginya angka penyakit menular seperti tuberkulosis, serta masalah stunting dan malnutrisi pada balita yang diperparah oleh komplikasi kehamilan pada ibu dengan obesitas, hipertensi, dan diabetes. Program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk memperkuat kapasitas kader kesehatan melalui ceramah, demonstrasi serta praktik langsung, sehingga mereka dapat berkontribusi secara efektif dalam pencegahan dan deteksi dini masalah kesehatan masyarakat. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 November 2024 bertempat di Puskesmas Palaran, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda. Sebanyak 20 orang kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Palaran, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda menjadi sasaran dalam kegiatan ini. Pemberian edukasi dilakukan melalui presentasi materi, pembagian modul kesehatan serta praktik pemeriksaan kesehatan oleh kader, yang diawali dengan pemberian pre-test kemudian pemberian post-test pada sesi akhir. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader yang ditandai dengan peningkatan jumlah kader yang memiliki pengetahuan yang baik setelah mendapatkan edukasi dan pelatihan (TB: 5 menjadi 16 orang (220%), PTM: 13 menjadi 18 orang (38%), Antropometri: 16 menjadi 20 orang (25%)). Hasil tersebut menunjukkan adanya pengaruh positif dari pemberian edukasi terhadap tingkat pengetahuan kader kesehatan terkait TB, PTM (HT dan DM) serta Antropometri (Uji wilcoxon : p < 0.05). Kader posyandu kini lebih memahami pentingnya deteksi dini TBC, pemantauan pertumbuhan balita menggunakan antropometri, dan pencegahan serta pengelolaan penyakit tidak menular. Direkomendasikan untuk melaksanakan pelatihan kader secara rutin dengan materi terkini, didukung oleh monitoring dan evaluasi untuk memastikan penerapan di lapangan. Kata kunci: edukasi; hipertensi; kader kesehatan; pemberdayaan; tuberkulosis Abstract Palaran Public Health Center (Puskesmas Palaran) in Samarinda has faced various health challenges over the past three years, including a high incidence of infectious diseases such as tuberculosis (TB), as well as issues related to stunting and malnutrition among children under five. These conditions are further exacerbated by pregnancy complications in mothers with obesity, hypertension, and diabetes. This community service program was designed to strengthen the capacity of health cadres through lectures, demonstrations, and hands-on practice, enabling them to contribute effectively to the prevention and early detection of public health problems. The activity was conducted on November 16, 2024, at the Palaran Public Health Center, Palaran Sub-district, Samarinda City. A total of 20 health cadres in the Palaran working area participated in this initiative. The educational sessions were delivered through material presentations, distribution of health modules, and practical health check-ups conducted by the cadres. These activities were preceded by a pre-test and concluded with a post-test. The results showed an increase in cadre knowledge, as indicated by the rise in the number of cadres with good understanding following the education and training sessions (TB: from 5 to 16 cadres, a 220% increase; NCDs: from 13 to 18 cadres, a 38% increase; Anthropometry: from 16 to 20 cadres, a 25% increase). These findings indicate a positive impact of the educational intervention on cadre knowledge related to TB, non-communicable diseases (NCDs: hypertension and diabetes), and anthropometric measurement (Wilcoxon test: p < 0.05). As a result, Posyandu cadres now have a better understanding of the importance of early detection of TB, monitoring child growth using anthropometry, and the prevention and management of non-communicable diseases. It is recommended that cadre training be conducted regularly with updated materials, supported by monitoring and evaluation to ensure effective implementation in the field.. Keywords: education, empowerment, health cadres, hypertension, tuberculosis