Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, yang berdampak pada kesejahteraan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan K3 terhadap workplace well-being karyawan PT PLN ULP Duri, serta peran moderasi dari dimensi kepribadian conscientiousness dan neuroticism. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan K3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap workplace well-being karyawan. K3 yang optimal dapat mengurangi stres kerja dan meningkatkan kesejahteraan. Selain itu, conscientiousness memiliki pengaruh positif terhadap workplace well-being, sedangkan neuroticism berpengaruh negatif. Lebih lanjut, conscientiousness memperkuat hubungan antara K3 dan workplace well-being, artinya karyawan dengan tingkat conscientiousness tinggi lebih mampu memanfaatkan sistem K3 untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Sebaliknya, neuroticism melemahkan hubungan antara K3 dan workplace well-being, menunjukkan bahwa karyawan dengan tingkat neuroticism tinggi cenderung mengalami kecemasan yang mengurangi dampak positif K3 terhadap kesejahteraan mereka. Temuan ini mendukung teori Job Demands-Resources (JD-R), yang menekankan pentingnya keseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan sumber daya dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk terus meningkatkan implementasi K3, mengembangkan program pelatihan yang mendukung karakter conscientiousness, serta menyediakan dukungan psikologis bagi karyawan dengan tingkat neuroticism tinggi guna meningkatkan kesejahteraan mereka di tempat kerja.