Ketidaklengkapan resume medis menjadi salah satu penyebab tertundanya klaim BPJS yang berdampak pada keterlambatan pembayaran dan potensi kerugian finansial bagi rumah sakit. Kelengkapan dokumen serta keakuratan kode diagnosis merupakan komponen penting dalam mempercepat pengajuan dan pencairan klaim sesuai ketentuan INA-CBGs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kelengkapan resume medis rawat inap dan keakuratan kode diagnosis terhadap ketepatan waktu klaim BPJS di RSUD Provinsi NTB. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi sebanyak 7.885 resume medis pasien rawat inap Oktober–Desember 2023, dengan sampel 99 dokumen. Data dikumpulkan melalui observasi dan dianalisis menggunakan SPSS. Kelengkapan tertinggi tercatat pada aspek tidak adanya tipe-x sebesar 100%, sedangkan ketidaklengkapan tertinggi pada autentikasi nama dan gelar dokter sebesar 53,5%. Keakuratan kode diagnosis menunjukkan 84 dokumen (84,7%) dikode benar, 3 dokumen (3,1%) tidak sesuai, dan 12 dokumen (12,1%) tidak dikode. Ketepatan waktu klaim BPJS menunjukkan 84 dokumen (84,7%) tepat waktu dan 15 dokumen (15,3%) terlambat. Kelengkapan autentikasi dan akurasi kode diagnosis masih belum optimal dan menjadi faktor yang memengaruhi ketepatan waktu klaim. Disarankan untuk menyusun dan menerapkan SOP pengisian resume medis yang menekankan autentikasi dan akurasi kode diagnosis. Perlu dilakukan pelatihan rutin bagi dokter dan petugas rekam medis sesuai standar verifikasi BPJS. Audit internal berkala juga perlu dilakukan untuk memastikan kesesuaian resume medis dengan standar INA-CBGs dan PMK No. 76 Tahun 2016.