<![CDATA[Globalisasi dan integrasi ekonomi regional seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) meningkatkan urgensi penguasaan Bahasa Inggris bagi sumber daya manusia Indonesia, terutama di sektor jasa seperti perhotelan dan restoran. Mahasiswa Tata Boga dari Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), sebagai calon tenaga kerja di industri ini, sering menghadapi ketidaksesuaian antara kemampuan Bahasa Inggris umum dengan kebutuhan komunikasi spesifik di lingkungan kerja profesional. Riset mengindikasikan adanya kebutuhan krusial akan program English for Specific Purposes (ESP) yang berfokus pada pengembangan keterampilan lisan (berbicara dan menyimak), penguasaan kosakata khusus kuliner, serta fungsi komunikatif yang relevan dalam konteks restoran. Menanggapi kebutuhan tersebut, dilaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bertujuan meningkatkan pemahaman kosakata/ungkapan kunci, keterampilan komunikasi lisan melalui simulasi, dan kepercayaan diri mahasiswa Tata Boga PKK dalam menggunakan Bahasa Inggris profesional. Pelatihan ini mengadopsi pendekatan ESP dan Communicative Language Teaching (CLT), diimplementasikan melalui teknik role-playing, simulasi situasi kerja, diskusi kelompok, dan materi terfokus. Evaluasi menggunakan pre-test, post-test, observasi, dan kuesioner menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman materi (terbukti dari kenaikan rerata skor post-test). Data kualitatif juga mengonfirmasi peningkatan partisipasi aktif dan kepercayaan diri berkomunikasi, meskipun pemahaman aksen asing masih menjadi tantangan. Pelatihan ini dinilai efektif dalam meningkatkan kesiapan mahasiswa menghadapi tuntutan komunikasi Bahasa Inggris di industri tata boga.]]>
