Relaksasi nafas dalam adalah suatu teknik merilekskan ketegangan otot yang dapat membuat pasien merasa tenang dan bisa menghilangkan dampak psikologis stres pada pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan relaksasi nafas dalam dengan skala nyeri pada saat pemasangan infus.Populasi dalam penelitian ini seluruh pasien yang dilakukan pemasangan infus. Desain penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 67 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian responden yang memiliki skala nyeri ringan dan tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 8 responden (4,3%), responden yang memiliki skala nyeri ringan dan tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 4 responden (3,8%), responden yang memiliki skala nyeri ringan dan tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 3 responden (6,9%), responden yang memiliki skala nyeri sedang dan tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 11 responden (14,8%), responden yang memiliki skala nyeri sedang dan tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 13 responden (13,2%), responden yang memiliki skala nyeri sedang dan tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 28 responden (24%). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara relaksasi nafas dalam dengan skala nyeri di UGD UPTD. Puskesmas Jeunieb Kabupaten Bireuen. Diharapkan responden dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang skala nyeri yang dialami selama pemasangan infus, sehingga mereka lebih siap menghadapi prosedur medis di masa depan.