Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi Program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Panti dan dikaji dalam perspektif Al-Qur’an dan Hadis serta prinsip fikih bi’ah menurut KH. Ali Yafie. Menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, lalu dianalisis dengan model Miles dan Huberman serta diuji validitasnya melalui triangulasi dan diskusi sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Adiwiyata di sekolah bukan sekadar pelestarian lingkungan, tetapi juga wujud nyata penerapan nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadis, dan prinsip fikih lingkungan (Fiqh Bī’ah). Kegiatan seperti menjaga kebersihan, memilah sampah, hemat air, hingga aksi “Resik-Resik” mencerminkan prinsip Hifdz al-Nafs dan khalifah, yaitu menjaga keselamatan manusia dan tanggung jawab sebagai pemimpin bumi. Melalui dalil-dalil agama, siswa diajak menyadari bahwa merawat alam adalah bagian dari ibadah yang akan dipertanggungjawabkan. Nilai seperti amanah, kerja sama, anti-pemborosan, dan kepedulian terhadap makhluk hidup ditanamkan sebagai bagian dari pendidikan karakter yang berlandaskan lingkungan dan spiritualitas Islam. This study aims to examine the implementation of the Adiwiyata Program at State Junior High School 1 Panti through the perspective of the Qur’an and Hadith, as well as the principles of Islamic environmental jurisprudence (Fiqh al-Bī’ah) according to KH. Ali Yafie. Employing a qualitative case study approach, data were collected through observation, interviews, and documentation, then analyzed using Miles and Huberman’s model with triangulation and peer discussion to ensure validity. The findings reveal that The Adiwiyata program in schools is not merely about environmental preservation; it is a practical implementation of Islamic values derived from the Qur’an, Hadith, and the principles of Islamic environmental jurisprudence (Fiqh al-Bī’ah). Activities such as maintaining cleanliness, waste sorting, water conservation, and community clean-up efforts like “Resik-Resik” reflect the principles of Hifdz al-Nafs (protection of life) and Khilafah (human stewardship over the earth). Through Qur’anic and Prophetic guidance, students are made aware that caring for the environment is not only an ecological responsibility but also an act of worship with consequences in the Hereafter. Values such as trust (amanah), cooperation (ta’awun), avoiding waste, and respect for all living beings are instilled as part of character education rooted in environmental ethics and Islamic spirituality.