Masalah stunting menjadi isu serius dalam kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di Desa Gadung Mas, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, yang memiliki tingkat prevalensi 25%. Faktor utama yang memicu kondisi ini antara lain rendahnya asupan nutrisi, keterbatasan ekonomi, serta minimnya pengetahuan mengenai gizi dan kesehatan. Oleh sebab itu, Program ini berfokus pada upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terkait stunting serta mengurangi angka kejadian melalui strategi pencegahan berbasis komunitas. Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, mahasiswa KKN Universitas Mataram menginisiasi program pencegahan stunting yang mencakup sosialisasi pola asuh dan gizi, pemberian makanan tambahan (PMT), serta pemantauan pertumbuhan di Posyandu. Sosialisasi dilakukan guna memperluas wawasan ibu hamil dan orang tua mengenai pentingnya pemenuhan gizi selama kehamilan dan masa tumbuh kembang anak. Program PMT memanfaatkan bahan pangan lokal seperti daun kelor untuk meningkatkan status gizi anak serta ibu hamil. Sementara itu, Posyandu berperan sebagai sarana pemantauan pertumbuhan balita serta memberikan edukasi gizi kepada orang tua. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang serta mendorong praktik pemberian makanan yang lebih bergizi. Respon positif dari masyarakat dan kader Posyandu mengindikasikan bahwa program ini berpotensi untuk terus dikembangkan dalam upaya menekan angka stunting. Dengan demikian, diharapkan pendekatan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Desa Gadung Mas serta wilayah sekitarnya.