Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia sejak tahun 2014-2024. Penelitian ini didasari oleh fakta bahwa pasar modal Indonesia kini lebih terhubung dengan kondisi ekonomi dunia, sehingga perubahan indikator ekonomi dalam negeri tidak selalu memengaruhi pergerakan IHSG secara signifikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang diambil dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, dan Bursa Efek Indonesia. Data tersebut dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda serta uji asumsi klasik untuk memastikan keandalan hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga berpengaruh negatif terhadap IHSG dengan koefisien –4,293, namun tidak signifikan secara statistik (sig. 0,118). Variabel inflasi memiliki koefisien positif sebesar 3,749 dan menjadi variabel yang paling mendekati signifikan, meskipun nilai signifikansinya masih berada di atas batas 0,05 (sig. 0,062). Sementara itu, PDB menunjukkan koefisien positif sebesar 1,496 dengan nilai signifikansi 0,354 yang menandakan tidak adanya pengaruh signifikan terhadap IHSG. Secara simultan, hasil uji F menghasilkan nilai signifikansi 0,155, yang menunjukkan bahwa ketiga variabel makroekonomi tersebut tidak berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap IHSG. Temuan ini menegaskan bahwa pergerakan IHSG lebih dipengaruhi faktor eksternal global dan sentimen pasar internasional dibandingkan variabel makroekonomi domestik.