Pergeseran bahasa daerah merupakan salah satu ancaman serius terhadap keberlangsungan warisan budaya di era globalisasi. Fenomena ini terjadi akibat dominasi bahasa Indonesia dan bahasa asing dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, media massa, dan interaksi sosial. Selain itu, faktor urbanisasi, mobilitas sosial, perubahan pola komunikasi keluarga, serta persepsi negatif terhadap bahasa daerah turut mempercepat proses pergeseran. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor penyebab pergeseran bahasa daerah serta dampaknya terhadap keberlanjutan budaya lokal. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa pergeseran bahasa tidak hanya melemahkan fungsi bahasa daerah sebagai alat komunikasi, tetapi juga berpotensi menghilangkan identitas kultural masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya pelestarian yang melibatkan berbagai pihak agar bahasa daerah tetap hidup dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman.