Tugas pokok Tentara Nasional Indonesia (TNI) yaitu menegakkan serta mempertahankan keutuhan dan juga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka, diperlukan satuan ataupun personel yang memiliki keahlian khusus, serta didukung dengan teknologi yang dapat membantu dalam menangani berbagai macam ancaman. Salah satu bentuk ancaman itu adalah aksi terorisme. Penanggulangan teroris dapat dilakukan dengan Pertempuran Jarak Dekat (PJD) yang strateginya dimulai dengan infiltrasi yang dilakukan personil dengan dilengkapi perlengkapan khusus yang bersifat agresif, surprise dan selektif fire. Hambatan yang dialami dalam proses operasi PJD yaitu proses pengintaian dalam mencari data atau informasi tentang kekuatan musuh dibutuhkan penyamaran yang sangat baik dan jika penyamaran diketahui oleh musuh, maka personil yang tertangkap dalam kondisi bahaya dan berpotensi terjadinya kontak senjata. Dari permasalahan tersebut, penulis memiliki konsep teknologi yang dapat dipergunakan dalam operasi infiltrasi yakni Desain Prototype Unmanned Ground Vehicle (UGV). UGV didesain untuk membantu operasi infiltrasi dimana personil yang bertugas cukup meremote UGV secara jarak jauh dan area operasi dapat terpantau pada layar “first-person view (FPV)”. UGV terintegrasi sebuah kamera yang difungsikan sebagai pemantauan area serta fitur pengenalan musuh sehingga dapat mengetahui ada tidaknya musuh dilokasi tersebut. Sistem yang diusulkan mengaplikasikan metode background substraction dan deteksi warna dalam mengenali musuh. Sistem yang diusulkan berhasil menunjukkan kinerja yang baik dan telah dilakukan beberapa pengujian. Adapun hasil dari pengujian posisi arah hadap antara objek musuh terhadap kamera dan pengujian multi person dengan mendeteksi musuh dari 2 hingga 6 orang diperoleh tingkat akurasi sebesar 100%.