Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kuantitatif Kekerasan dan Perlawanan Karakter dalam Serial Doraemon Menggunakan Metode Analisis Isi Ristiana, Risma; Andika, Rengki; Lukita Marlangen, Prima; Rifqi Fadhlur Rohman, Syafiq; Suttan Ibrahim, Daffa; Dearizky Urban, Sayang; Ushula Racma Anzita, Alya; Lestari, Soetji
Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Indonesia Vol 5 No 1 (2025): JISHI - Juni 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jishi.229

Abstract

Bullying merupakan salah satu fenomena kekerasan yang melibatkan ketidakseimbangan antara pelaku kekerasan dan korban. Serial kartun Doraemon, meskipun dikenal sebagai tayangan hiburan untuk anak-anak, namun mengandung elemen kekerasan yang kerap ditampilkan melalui dinamika antara karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi kekerasan dan perlawanan pada karakter dalam serial Doraemon dengan menyoroti dampaknya terhadap perilaku anak-anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis isi. Analisis isi kuantitatif, memungkinkan pengukuran objektif dan sistematis terhadap 42 episode yang dipilih secara acak dari total 117 episode. Penelitian ini mengidentifikasi tiga bentuk kekerasan verbal, fisik, dan psikologis, dengan kekerasan verbal mendominasi, diikuti kekerasan fisik dan psikologis. Dampak yang dihasilkan mencakup tekanan psikologis, cedera fisik dan kehilangan barang. Selain itu, ditemukan tiga bentuk perlawanan oleh karakter, yaitu perlawanan aktif danĀ  perlawanan pasif. Bentuk perlawanan aktif, seperti melawan langsung atau meminta bantuan, menjadi respons dominan terhadap kekerasan yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun serial ini dikemas dengan humor ringan, elemen kekerasan yang ditampilkan dapat memengaruhi cara pandang anak terhadap konflik dan perilaku sosial. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi bagaimana berbagai elemen cerita memengaruhi perkembangan psikologis anak secara lebih mendalam.