Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembuatan Aplikasi Auto Generate Content Pada PT Digital Artisan Solusindo Stefanus Eko Prasetyo; Haeruddin; Elvis
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat TEKNO (JAM-TEKNO) Vol 6 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29207/jamtekno.v6i1.6768

Abstract

PT Digital Artisan Solusindo faces challenges in efficiently producing relevant, SEO-friendly digital content due to time and resource constraints. This community service project aimed to design and build a prototype application for auto-generating content to address this issue. The application integrates two key technologies: Google Trends, used to identify real-time popular topics, and the Gemini AI Large Language Model (LLM), which automatically generates articles based on these trends. The development process followed the Software Development Life Cycle (SDLC) methodology, encompassing requirements analysis through interviews, system design using flowcharts and use case diagrams, implementation with PHP and the Laravel framework featuring the Laravel Horizon queue manager, and functional testing. The result is a functional prototype deployed on Amazon Web Services (AWS) cloud infrastructure. It can automatically fetch trends, process them into prompts, generate content via Gemini AI, and store it in a database. This prototype provides a successful solution for automating content creation at PT Digital Artisan Solusindo, saving time and resources, and holds the potential to be developed into a new, innovative service product
Anak Matah Pariaman Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis Indah Novela Zaskia; Elvis; Hanafi
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 8 (2025): Menulis - Agustus
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i8.599

Abstract

Karya seni lukis ini terinspirasi dari fenomena budaya perempuan Pariaman yang dikenal sebagai anak matah, yaitu perempuan yang telah menikah dan memikul peran sosial serta tanggung jawab adat dalam struktur kekerabatan Minangkabau. Penciptaan karya ini menyoroti perbedaan karakter dan nilai budaya antara anak matah pada era 1970-an dan masa kini. Anak matah pada dekade 1970-an dikenal sangat menjunjung tinggi adat dan istiadat, menjalani kehidupan berumah tangga dengan nuansa tradisional yang kuat, serta menggunakan simbol-simbol budaya dalam keseharian mereka. Sebaliknya, anak matah masa kini cenderung lebih praktis, santai, dan tidak lagi sepenuhnya terikat pada simbol-simbol adat, sehingga mencerminkan pergeseran nilai dalam menjalani peran tersebut.Proses penciptaan dilakukan melalui pendekatan personal-emosional dan kultural-reflektif, dengan metode eksplorasi visual, observasi budaya lokal pariaman, serta wawancara dengan Bundo Kanduang dan perempuan anak matah lintas generasi. Hasil penciptaan berupa lima karya seni lukis beraliran surealisme dengan teknik plakat dan aquarel, menggunakan simbol-simbol budaya seperti carano, suntiang, kebaya, hena dan songket. Simbol-simbol ini mempresentasikan dinamika antara adat, cinta, rindu, dan perubahan nilai budaya dari era 1970-an dengan masa kini. Karya ini diharapkan menjadi ruang reflektif bagi masyarakat, khususnya perempuan Pariaman, dalam memahami kembali identitas dan peran mereka ditengah arus perubahan sosial budaya.