Artikel ini membahas karya monumental Muhammad Nashir al-Din al-Albani, Kitab Silsilah al-Ahadith al-Ḍa'īfah wa al-Mawdū'ah, yang fokus pada pengenalan dan pemahaman hadis-hadis yang lemah (da'īf) dan hadis-hadis yang direkayasa (mawdū') dalam sastra Islam. Dalam karya ini, al-Albani secara sistematis menganalisis berbagai hadis yang dianggap tidak autentik atau bahkan direkayasa, berdasarkan prinsip-prinsip ilmu hadis, termasuk kriteria seperti kualitas perawi dan koherensi rantai periwayatan (sanad). Kitab Silsilah al-Aḥādith al-Ḍa'īfah wa al-Mawdū'ah tidak hanya memberikan analisis ilmiah tentang status hadis, tetapi juga menawarkan panduan bagi umat Islam dalam membedakan antara hadis yang dapat digunakan sebagai bukti dan yang tidak dapat diterima. Buku ini memiliki dampak yang signifikan pada kajian hadis kontemporer dan sering dirujuk oleh para sarjana dan peneliti yang tertarik untuk memahami integritas dan kredibilitas hadis yang beredar di kalangan umat Islam. Melalui pendekatannya yang ketat dan berbasis ilmiah, al-Albānī berusaha menyaring hadis-hadis yang tidak sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad (SAW), sehingga menghindari penyebaran informasi yang tidak benar pada masyarakat Muslim. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memahami metode yang digunakan oleh al-Albānī dalam menentukan hadis yang lemah dan dibuat-buat dalam buku ini. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penentuan kualitas hadis dalam karya ini bersifat sangat kritis-analitis.