Rapid urban growth demands efficient spatial planning, especially in land management. The relationship between areas creates spatial typology based on size and accessibility, which affects the structure and morphology of the city. This study aims to analyze the typology of land area systems in Denpasar City in order to understand land distribution patterns and their relationship to the effectiveness of urban space utilization. The study was conducted through a quantitative deductive approach using variables of land area density, land area front size, land area depth size, and land area compactness, all of which are accessed on a walkability scale at a radius of 500 meters. Data processing uses a geographic information system application for 500-meter road network analysis with a grid approach. Typology analysis uses machine learning with the K-means++ Clustering algorithm to group land areas into different typologies. The results of the study identified five main typologies of land areas that show variations in density and relationships with accessibility. These findings contribute to the development of more adaptive urban planning strategies by considering land use efficiency, accessibility, affordability, and environmental sustainability. Understanding land area typology is expected to be the basis for formulating spatial planning policies that are more responsive to the dynamics of Denpasar City development. Pertumbuhan kota yang cepat menuntut penataan ruang yang efisien, terutama dalam manajemen bidang tanah. Hubungan antar bidang menciptakan tipologi spasial berdasarkan ukuran dan aksesibilitas, yang memengaruhi struktur dan morfologi kota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipologi sistem bidang tanah di Kota Denpasar guna memahami pola pembagian lahan serta keterkaitannya dengan efektivitas pemanfaatan ruang kota. Penelitian dilakukan melalui pendekatan deduktif kuantitatif menggunakan variabel kepadatan bidang tanah, ukuran muka bidang tanah, ukuran kedalaman bidang tanah, kekompakan bidang tanah yang semuanya diakses dalam skala walkability pada radius 500 meter. Pengolahan data menggunakan aplikasi sistem informasi geografis untuk analisis jaringan jalan 500 meter dengan pendekatan grid. Analisis tipologi menggunakan pembelajaran mesin dengan algoritma K-means++ Clustering untuk mengelompokkan bidang tanah ke dalam tipologi yang berbeda. Hasil penelitian mengidentifikasi lima tipologi utama bidang tanah yang menunjukkan variasi dalam kepadatan dan hubungan dengan aksesibilitas. Temuan ini memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi perencanaan kota yang lebih adaptif dengan mempertimbangkan efisiensi pemanfaatan lahan, keterjangkauan aksesibilitas, serta keberlanjutan lingkungan. Pemahaman terhadap tipologi bidang tanah diharapkan dapat menjadi landasan dalam penyusunan kebijakan tata ruang yang lebih responsif terhadap dinamika perkembangan Kota Denpasar.