Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi media mural untuk mengembangkan ekspresi diri dan sarana komunikasi visual bagi siswa. Sekolah sebagai wahana belajar perlu menyediakan tempat untuk berekspresi, namun dewasa ini, masih terdapat sekolah yang belum sepenuhnya menyediakan ruang ekspresi bagi siswa untuk meluapkan emosinya melalui media seni. Melalui media mural diharapkan siswa mampu menuangkan ide kreatif mereka untuk turut berpartisipasi dalam merespon kondisi sosial politik yang carut marut, penyediaan ruang ekspresi di lingkungan sekolah dapat menekan perilaku vandalisme yang kerap meresahkan karena merusak keindahan dan memicu perilaku kriminal lainnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan studi observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triagulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan ekspresi diri dan pemahaman komunikasi visual siswa meningkat setelah mereka praktik langsung membuat dan menyelesaikan karya. Keragaman seni karya mural tentu syarat akan makna dan simbol yang memiliki nilai filosofi seperti ajakan atau himbauan untuk pembiasaan berbuat baik, peduli lingkungan, adab pergaulan, serta sikap toleransi terhadap sesama. Kata kunci : Media Mural, Ekspresi Diri, Komunikasi Visual