p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Lombok Medical Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Stroke Kardioemboli dan Faktor Risiko Atrial Fibrilasi ; Sebuah Tinjauan Pustaka Baiq Holisatul Ismiana; Diayanti Tenti Lestari
Lombok Medical Journal Vol. 4 No. 2 (2025): Lombok Medical Journal Volume 4 Nomor 2
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v4i2.6108

Abstract

Abstract: Stroke merupakan manifestasi klinis akut akibat gangguan fungsi neurologis pada otak, medula spinalis, atau retina yang disebabkan oleh masalah pembuluh darah. Stroke iskemik, yang mencapai 80% dari semua kasus, sering dikaitkan dengan atrial fibrilasi (AF), suatu bentuk aritmia yang meningkatkan risiko stroke hingga lima kali lipat. AF menyebabkan stasis darah di atrium kiri, meningkatkan pembentukan trombus, yang dapat mengarah pada stroke emboli. Prevalensi AF meningkat dengan usia dan komorbiditas kardiovaskular, dan diperkirakan akan terus meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup. Diagnosis AF dilakukan dengan EKG, dan gejala stroke kardioemboli sering meliputi defisit neurologis mendadak. Pencegahan stroke pada pasien AF melibatkan pemberian antikoagulan berdasarkan stratifikasi risiko menggunakan skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED. Penggunaan antikoagulan oral direkomendasikan untuk mengurangi risiko stroke pada pasien AF, namun dengan pengawasan untuk menghindari perdarahan.
Klasifikasi dan Faktor Risiko Ruptur Aneurisma Intrakranial; Sebuah Tinjauan Pustaka Baiq Holisatul Ismiana; Putri, Setyawati Asih; Landapa, Raditya Rachman; Jacob, Lusye Diana
Lombok Medical Journal Vol. 4 No. 3 (2025): Lombok Medical Journal
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v4i3.7014

Abstract

Abstract: Intracranial aneurysms are cerebrovascular abnormalities resulting from structural weakness in the arterial wall, which may rupture and lead to aneurysmal subarachnoid hemorrhage (aSAH), a condition associated with high morbidity and mortality rates. The formation of aneurysms is a multifactorial process that culminates in degenerative changes within the vessel wall. Aneurysms are classified based on morphology (saccular, fusiform, dissecting), size (ranging from small to giant), and anatomical location. The mechanism underlying aneurysm rupture can be explained by the concept of wall shear stress (WSS) in cerebral vessels. Other critical risk factors for aneurysm rupture include aneurysm size and location. A thorough understanding of the classification and risk factors for aneurysm rupture is essential to improve preventive management strategies in clinical practice.
Stroke Kardioemboli dan Faktor Risiko Atrial Fibrilasi ; Sebuah Tinjauan Pustaka Baiq Holisatul Ismiana; Diayanti Tenti Lestari
Lombok Medical Journal Vol. 4 No. 2 (2025): Lombok Medical Journal Volume 4 Nomor 2
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v4i2.6108

Abstract

Abstract: Stroke merupakan manifestasi klinis akut akibat gangguan fungsi neurologis pada otak, medula spinalis, atau retina yang disebabkan oleh masalah pembuluh darah. Stroke iskemik, yang mencapai 80% dari semua kasus, sering dikaitkan dengan atrial fibrilasi (AF), suatu bentuk aritmia yang meningkatkan risiko stroke hingga lima kali lipat. AF menyebabkan stasis darah di atrium kiri, meningkatkan pembentukan trombus, yang dapat mengarah pada stroke emboli. Prevalensi AF meningkat dengan usia dan komorbiditas kardiovaskular, dan diperkirakan akan terus meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup. Diagnosis AF dilakukan dengan EKG, dan gejala stroke kardioemboli sering meliputi defisit neurologis mendadak. Pencegahan stroke pada pasien AF melibatkan pemberian antikoagulan berdasarkan stratifikasi risiko menggunakan skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED. Penggunaan antikoagulan oral direkomendasikan untuk mengurangi risiko stroke pada pasien AF, namun dengan pengawasan untuk menghindari perdarahan.