Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, RSU Queen Latifa Yogyakarta telah menerapkan telemedicine mulai tahun 2021. Namun dalam penerapan telemedicine perlu diketahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penerapan sistem telemedicine. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman (SWOT) dalam penerapan telemedicine di RSU Queen Latifa Yogyakarta. Metode deskriptif kualitatif dengan desain penelitian studi kasus, menggunakan wawancara semi terstruktur terhadap 6 orang informan, analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data. Hasil dari penelitian ini yaitu, kekuatan (strength) dalam penerapan telemedicine meliputi sumber daya manusia yang memadai, infrastruktur yang terfasilitasi, sistem telemedicine yang terintegrasi, kemudahan layanan konsultasi, kemudahan penggunaan teknologi komunikasi, kualitas komunikasi antar unit, pemanfaatan teknologi, kualitas keamanan data. Kelemahan (weakness) data pasien yang tidak akurat, kinerja sistem, kendala infrastruktur, pengeluaran biaya, terbatasnya promosi, peningkatan kapasitas, tidak ada peraturan, kendala dalam pemberian terapi, kendala dalam menegakkan diagnosis, terbatasnya edukasi obat, kualitas gambar kurang, resistensi pasien, tidak belum tercover asuransi, kurangnya peran petugas dalam telemedicine, terkendalanya jadwal konsultasi, kepuasan pasien. Peluang (opportunity) peningkatan jumlah kunjungan pasien, pengembangan aplikasi, peningkatan promosi, akses layanan. Ancaman (threats) persaingan, keterbatasan teknologi telemedicine, resistensi petugas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan telemedicine mempunyai indikator penting pada setiap variabel SWOT.