Artikel ini bertujuan mengidentifikasi strategi komunikasi bisnis yang dianggap efektif oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) rumah tangga di Perumahan Mutiara Bekasi Jaya serta cara mereka mengatasi kendala dalam proses digitalisasi komunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap enam pelaku UMKM yang bergerak di sektor kuliner, fashion rumahan, dan kerajinan tangan. Temuan menunjukkan bahwa pelaku UMKM memanfaatkan beberapa strategi komunikasi seperti penggunaan WhatsApp sebagai kanal utama, pendekatan emosional dan naratif (storytelling), konsistensi visual di media sosial, serta testimoni pelanggan melalui word-of-mouth digital. Mereka juga menunjukkan kemampuan adaptasi terhadap tantangan digitalisasi melalui kolaborasi keluarga, belajar mandiri melalui platform daring, dan pemanfaatan aplikasi sederhana seperti Canva dan CapCut. Meskipun memiliki keterbatasan dalam hal literasi digital dan waktu, pelaku UMKM tetap mampu membangun komunikasi bisnis yang responsif, otentik, dan berbasis relasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa efektivitas strategi komunikasi bisnis tidak hanya bergantung pada teknologi yang digunakan, tetapi lebih pada kesesuaian strategi tersebut dengan karakteristik usaha, konsumen, dan konteks sosial pelaku UMKM. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan kapasitas komunikasi UMKM di era digital yang inklusif dan berkelanjutan.