Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PUISI “PADA SUATU HARI NANTI” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO DENGAN PENDEKATAN EKSPRESIF Faisal Bakhri; Kania Dwi Yolanda Wijayanto; Syarifudin Yunus
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 8 No. 1 (2025): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v8i1.12574

Abstract

Penelitian ini membahas puisi “Pada Suatu Hari Nanti” karya Sapardi Djoko Damono dengan menggunakan pendekatan ekspresif. Berbeda dari pendekatan struktural yang hanya menganalisis unsur dalam teks, pendekatan ekspresif memandang karya sastra sebagai cerminan kehidupan dan perasaan penyairnya. Melalui metode deskriptif, penelitian ini bertujuan mengungkap ekspresi batin dan nilai-nilai moral yang terdapat dalam puisi. Hasil analisis menunjukkan bahwa puisi ini mengandung gagasan tentang kematian, keabadian, dan cinta spiritual. Sapardi mengungkapkan bahwa meskipun raga tiada, jiwanya tetap hadir melalui bait-bait puisi yang ditinggalkannya.
ANALISIS PUISI “PADA SUATU HARI NANTI” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO DENGAN PENDEKATAN EKSPRESIF Faisal Bakhri; Kania Dwi Yolanda Wijayanto; Syarifudin Yunus
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 8 No. 1 (2025): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v8i1.12574

Abstract

Penelitian ini membahas puisi “Pada Suatu Hari Nanti” karya Sapardi Djoko Damono dengan menggunakan pendekatan ekspresif. Berbeda dari pendekatan struktural yang hanya menganalisis unsur dalam teks, pendekatan ekspresif memandang karya sastra sebagai cerminan kehidupan dan perasaan penyairnya. Melalui metode deskriptif, penelitian ini bertujuan mengungkap ekspresi batin dan nilai-nilai moral yang terdapat dalam puisi. Hasil analisis menunjukkan bahwa puisi ini mengandung gagasan tentang kematian, keabadian, dan cinta spiritual. Sapardi mengungkapkan bahwa meskipun raga tiada, jiwanya tetap hadir melalui bait-bait puisi yang ditinggalkannya.