Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN PENDEKATAN APPRECIATIVE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN SEPENUH HATI PADA KARYAWAN GEREJA KATOLIK Benedikta Indah Putri Lestari; Fajrianthi; Seger Handoyo
Journal of Social and Economics Research Vol 7 No 1 (2025): JSER, June 2025
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v7i1.798

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan pendekatan Appreciative Inquiry (AI) dalam meningkatkan pelayanan sepenuh hati pada karyawan Gereja Katolik Santa Perawan Maria di Fatima Sragen. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan AI mampu mendorong karyawan untuk lebih berfokus pada kekuatan dan potensi yang ada, sehingga meningkatkan komitmen dan kepuasan mereka dalam memberikan pelayanan. Dalam kesimpulannya, pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga memperkuat hubungan antar karyawan dan jemaat, yang pada akhirnya berkontribusi pada pengembangan komunitas gereja yang lebih harmonis.
PENERAPAN PENDEKATAN APPRECIATIVE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN SEPENUH HATI PADA KARYAWAN GEREJA KATOLIK Benedikta Indah Putri Lestari; Fajrianthi; Seger Handoyo
Journal of Social and Economics Research Vol 7 No 1 (2025): JSER, June 2025
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v7i1.798

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan pendekatan Appreciative Inquiry (AI) dalam meningkatkan pelayanan sepenuh hati pada karyawan Gereja Katolik Santa Perawan Maria di Fatima Sragen. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan AI mampu mendorong karyawan untuk lebih berfokus pada kekuatan dan potensi yang ada, sehingga meningkatkan komitmen dan kepuasan mereka dalam memberikan pelayanan. Dalam kesimpulannya, pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga memperkuat hubungan antar karyawan dan jemaat, yang pada akhirnya berkontribusi pada pengembangan komunitas gereja yang lebih harmonis.