Pertumbuhan ekonomi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini diiringi dengan semakin tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Awalnya konsumsi dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Namun saat ini konsumsi sudah mulai kehilangan fungsinya, konsumsi tidak lagi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, melainkan masyarakat mengkonsumsi untuk memenuhi keinginan. Oleh karena itu, motif konsumsi atau pola konsumsi suatu kelompok masyarakat sangat ditentukan oleh pendapatan. Atau secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat pendapatan yang berbeda-beda menyebabkan terjadinya variasi pada tingkat konsumsi suatu masyarakat atau individu. Mendeskripsikan pola konsumsi pangan masyarakat di Desa Setren Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi pangan masyarakat di Desa Setren Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Menganalisis gizi ibu rumah tangga di Desa Setren, Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi tobit. Ketahanan pangan rumah tangga masih dibawah angka AKE normative sebesar (2150 kkal/kapita/hari) yakni sebesar 1904,71 kkal/kapita/hari dengan konsumsi pangan rumah tangga dilihat dari perolehan skor PPH, dimana skor PPH pada rumah tangga masih dibawah skor PPH normative(100) yaitu sebesar 67.27, terdapat beberapa parameter yang berpengaruh signifikan yaitu Jumlah anggota keluarga (X1), Pendapatan/bulan (X2), dan Dummy Pengetahuan Gizi (DX3) sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan yaitu pendidikan terakhir Ibu rumah tangga (X4).