Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Determinan Pilihan Lembaga Pemasaran Oleh Petani Ubi Kayu Di Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tursina Andita Putri; Ahmad Wafii Hibatullah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2025.009.02.29

Abstract

Subsektor tanaman pangan memiliki peran krusial dalam mendukung ketahanan pangan nasional, termasuk komoditas ubi kayu yang menjadi salah satu hasil pertanian utama di Kabupaten Lampung Tengah. Petani ubi kayu di wilayah ini dihadapkan pada berbagai pilihan lembaga pemasaran, di antaranya menjual hasil panen kepada pedagang pengumpul atau langsung ke pabrik. Namun, dalam mekanisme pasar yang cenderung oligopsoni, petani sering kali berada dalam posisi sebagai price taker dengan daya tawar yang terbatas. Oleh karena itu, pemilihan lembaga pemasaran menjadi keputusan strategis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani ubi kayu dalam memilih saluran pemasaran di Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah. Responden dalam penelitian ini berjumlah 52 orang yang dipilih menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik snowball sampling. Analisis data dilakukan menggunakan metode deskriptif dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan utama dalam pemilihan lembaga pemasaran adalah rafaksi, jarak, dan biaya angkut. Di antara ketiga faktor tersebut, jarak memiliki pengaruh paling signifikan dengan nilai odds ratio tertinggi dibandingkan variabel lainnya. Implikasi manajerial dari temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan aksesibilitas petani terhadap lembaga pemasaran dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok dan daya tawar petani. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur jalan dan transportasi untuk mengurangi biaya angkut. Selain itu, transparansi dalam sistem rafaksi serta edukasi bagi petani mengenai alternatif pemasaran yang lebih menguntungkan dapat menjadi strategi untuk meningkatkan kesejahteraan petani ubi kayu di wilayah tersebut.