Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menguatkan agribisnis berkelanjutan komoditas durian dan kopi melalui teknologi budidaya di Desa Brongkol, Kabupaten Semarang. Metode pemecahan masalah dilakukan secara parsitipatif melalui aktivitas sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, monitoring, dan evaluasi, serta keberlanjutan program di wilayah Desa Brongkol. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan Penguatan Agribisnis Berkelanjutan Komoditas Durian dan Kopi Melalui Teknologi Budidaya di Desa Brongkol, Kabupaten Semarang .Kegiatan pengabdian memiliki empat kegiatan utama yaitu sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Adapun mitra sasaran dalam kegiatan pengabdian ini ada dua yaitu Ajuning Tani (komoditas durian) dan Kelompok Tani Karya Bakti I (komoditas kopi Robusta). Program pengabdian ini berfokus untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh mitra antara lain permasalahan produksi, manajemen, dan pemasaran. Dari aspek produksi, permasalahan yang dihadapi meliputi kualitas bibit rendah dan produktivitas tanaman rendah. Permasalahan dari aspek manajemen yaitu rendahnya pemahaman agroforestry yang dimiliki oleh para petani dan manajemen usaha rendah. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, kegiatan pengabdian ini memberikan solusi berupa berbagai program pelatihan meliputi pelatihan topworking dan grafting, pelatihan agroforestry berkelanjutan melalui pelatihan Good Agriculture Practice (GAP), pelatihan pembuatan pupuk dan pemupukan yang ramah lingkungan. Pelatihan dan penerapan teknologi yang dierapkan melipatkan pemerintah desa, kabupaten dan provinsi khusunya cabang dinas kehutanan III. Keterlibatan mitra sangat berperan dalam mendukung keberhasilan agribisnis berkelanjutan. Strengthening sustainable agribusiness of durian and coffee commodities through cultivation technology in Brongkol Village, Semarang Regency Abstract: This community service activity aims to strengthen sustainable agribusiness of durian and coffee commodities through cultivation technology in Brongkol Village, Semarang Regency. The problem-solving method is carried out in a participatory manner through socialization activities, training, technology application, mentoring, monitoring, and evaluation, as well as program sustainability in the Brongkol Village area. Community service activities are related to Strengthening Sustainable Agribusiness of Durian and Coffee Commodities Through Cultivation Technology in Brongkol Village, Semarang Regency. Community service activities have four main activities, namely socialization, training, technology application, mentoring, monitoring and evaluation. There are two target partners in this community service activity, namely Ajuning Tani (durian commodity) and Kelompok Tani Karya Bakti I (Robusta coffee commodity). This community service program focuses on overcoming various problems faced by partners, including production, management, and marketing problems. From the production aspect, the problems faced include low seed quality and low plant productivity. Problems from the management aspect are the low understanding of agroforestry owned by farmers and low business management. To overcome the existing problems, this community service activity provides solutions in the form of various training programs including topworking and grafting training, sustainable agroforestry training through Good Agriculture Practice (GAP) training, environmentally friendly fertilizer and fertilization training. Training and application of technology that is implemented folds the village, district and provincial governments, especially the III forestry service branch. The involvement of partners plays a very important role in supporting the success of sustainable agribusiness.