Visi Indonesia Emas 2045 diproyeksikan menjadikan bangsa Indonesia unggul dalamĀ berbagaiaspek termasuk peningkatan kualitas dan kompetensi manusia. Perlu diingat, bahwa hal tersebut memerlukan optimisme dan usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia. Pembiasaan baik yang dilakukan di sekolah dan lingkungan sekitar salah satu bagian mewujudkan Indonesia Emas 2024. Perlu dilakukannya pembiasaan baik sedari kecil atau dasar sebagai masa penting dalam pembentukan karakter. Jenjang sekolah dasar merupakan bagian dari komponen dasar kiranya efektif melakukan pembiasaan kebaikan yang dilakukan oleh sekolah. Sekolah layaknya memberikan pola pembiasaan yang baik dengan kasih sayang utamanya dalam meningkatkan semangat ibadah peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola pembiasaan berbasis kasih sayang dalam meningkatkan semangat ibadah peserta didik di sekolah dasar. Pengumpulan data dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber data dari direktur sekolah, kepala sekolah, dua orang guru kelas, dan empat orang tua peserta didik. Dilakukan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya dianalisis dengan mereduksi data, tafsiran data, triangulasi data dan penyimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pola pembiasaan kasih sayang yang diterapkan di SDIT Zakia memiliki tujuan dalam meningkatkan semangat ibadah peserta didik. Ada enam pola pembiasaan yang diterapkan yaitu interaksi tatap muka, sentuhan kasih sayang, kalimat penyemangat, perilaku teladan, perhargaan dan hukuman, serta komunikasi bersama orang tua. Pola tersebut rutin diterapkan guru kepada peserta didik. Terdapat juga faktor pendukungnya yakni komitmen pengajaran guru dan peran orang tua yang berkolaborasi satu sama lain. Juga faktor yang menghambatnya di antaranya minat dan potensi peserta didik dalam konsisten beribadah dan lingkungan yang berpengaruh.