Lansia sering kali menghadapi penurunan fungsi fisik, termasuk kesehatan reproduksi, yang dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Namun, pemahaman yang terbatas tentang pentingnya kesehatan reproduksi di kalangan lansia menyebabkan rendahnya kesadaran dan perawatan terhadap aspek ini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lansia tentang kesehatan reproduksi dan dampaknya terhadap vitalitas serta kualitas hidup di usia senja. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendekatan edukasi berbasis komunitas melalui penyuluhan dan diskusi interaktif. Populasi yang menjadi subjek penelitian adalah lansia di Sekolah Lansia Abdi Harapan, dengan total partisipan sebanyak 50 orang yang berusia 60 tahun ke atas. Materi yang diberikan mencakup informasi mengenai penyakit infeksi saluran Kemih, penyakit menular seksual, gangguan hormonal, dan kesehatan mental terkait reproduksi. Program pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran lansia mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Edukasi dan pemeriksaan rutin terbukti efektif dalam mendorong perilaku sehat dan mendeteksi dini masalah kesehatan reproduksi, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup lansia. Setelah mengikuti program, terdapat peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan peserta mengenai kesehatan reproduksi. Pre-test menunjukkan bahwa 60% peserta memiliki pengetahuan rendah, sementara post-test menunjukkan peningkatan hingga 85% peserta memiliki pengetahuan yang lebih baik, Sebanyak 70% peserta mulai rutin melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi, dan 65% peserta menerapkan perilaku hidup sehat yang dianjurkan, seperti menjaga kebersihan diri dan pola makan seimbang, Peserta menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap program ini, dengan mayoritas merasa bahwa informasi dan dukungan yang diberikan sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan mereka.