Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman yang sangat disukai oleh semua lapisan masyarakat dan mempunyai prospek yang baik untuk dibudidayakan. Menurut data dari BPS Kalimantan Barat (2020) bahwa produktivitas mentimun di Kalimantan Barat pada tahun 2019 mencapai 3,06 ton/ha, angka ini lebih rendah dibandingkan potensi produktivitas mentimun hibrida yang dapat mencapai 20 ton/ha. Maka dari itu diperlukan upaya untuk dapat meningkatkan produktivitas mentimun melalui ekstensifikasi dan intensifikasi lahan yaitu dengan memanfaatkan lahan gambut dan pemberian bokasi limbah buah-buahan serta pupuk NPK. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis interaksi terbaik pemberian bokasi limbah buah-buahan dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak dan berlangsung dari tanggal 1 Desember 2023 – 28 Februari 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah bokasi limbah buah-buahan (A) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu a1 = 10 ton/ha; a2 = 15 ton/ha; dan a3 = 20 ton/ha. Faktor kedua adalah pemberian pupuk NPK (B) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu b1 = 200 kg/ha; b2 = 300 kg/ha; dan b3 = 400 kg/ha. Variabel penelitian yang diamati meliputi berat kering tanaman (g), volume akar (cm3), jumlah buah per tanaman (buah), berat buah per tanaman (g), berat buah per buah (g), diameter buah (cm), dan panjang buah (cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi bokasi limbah buah-buahan 15 ton/ha dan pupuk NPK 300 kg/ha merupakan dosis yang efektif terhadap volume akar, panjang buah, dan diameter buah.