Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN CENDAWAN ENDOFIT SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI PADA LADA (Piper ningrum L.) Suswanto, Iman -; Simamora, Cico Jhon Karunia; Anggorowati, Dini
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 16 No 2 (2018): Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.458 KB) | DOI: 10.32663/ja.v16i2.482

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan 19 isolat cendawan endofit asal lada sebagai agens pengendali hayati. Sebagai variabel pengamatan penyakit berupa distribusi pada jaringan tanaman dan kemampuan daya hambat terhadap Septobasidium spp.  Pengamatan juga dilakukan terhadap komponen agronomis berupa daya kecambah, panjang tunas, diameter pangkal tunas dan panjang akar. Perlakuan berupa pengujian 19 isolat cendawan endofit, unit perlakuan berisi 10 biji lada/pot yang disusun berdasarkan rancangan acak lengkap diulang sebanyak 3 kali. Hasil  penelitian mendapatkan 6 isolat cendawan endofit yang memiliki daya hambat kuat terhadap Septobasidium spp dan tidak menimbulkan dampak merugikan bagi tanaman berupa Gliocladium sp. Aspergillus flavus, A. niger, Fusarium spp., Trichoderma spp. dan T. harzianum. Dua isolat agens hayati tersebut Gliocladium sp. dan T, harzianum bahkan mampu memacu pertumbuhan tanaman berkisar 27-29%.
PENGARUH MIKROBA DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG PADA TANAH GAMBUT Etes, Fernando; Zulfita, Dwi; Anggorowati, Dini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the best dose of N fertilizer for corn growth and yield double inoculated with mycorrhizal fungi and Azospirillum arbuskula peat soils. research was conducted in the experimental garden Tanjungpura pontianak university agricultural faculty from 10 november 2011 to 31 January 2012.study using completely randomized design (CRD) with 2 factors factorial treatments and 3 replications. every combination treatment plant consists of 3 samples. The first factor is microbial inoculation (M) and the second factor is the factor of urea (U). treatment are: microbial inoculation factor (M) consists of 4 stage are: Mo = without inoculation, M1 = mycorrhizal inoculation arbuskula, M2 = inoculation of bacteria fastening non-symbiotic N Azospirillum lipoferum, M3 = inoculation with mycorrhizal and bacterial arbuskula fastening N non-symbiotic Azospirillum lipoferum. factor urea (U) consists of 4 standard, namely: U0 = without fertilizer urea, urea U1 = 1/4 the recommended dose = 1.56 g / polybag, U2 = urea 1/2 the recommended dose = 3.13 g / polybag and U3 = urea appropriate recommended dose = 6.25 g / polybag. observed variables in this study were plant height (cm), number of leaves (pieces), leaf chlorophyll content (SPAD units), plant dry weight (g), leaf area (cm), N and P uptake (g), root infection by mycorrhizae (%) and dry shelled (g).the results showed that microbial inoculation and urea fertilizers provide the same effect on the number of leaves weeks 2, 4, 6 and 8 after planting, plant height 2 and 8 weeks after planting and has the best. provision of urea at various doses affect the levels of chlorophyll and leaf area dau total. interactions between microbial inoculation and urea fertilizers provide a good influence on root infection, P and N uptake, plant dry weight. The combination of microbial inoculation + 1.56 g urea (the recommended dose) resulted in infection of the roots, uptake of N and P on corn the best. corn plants without giving urea producing chlorophyll content of leaves and leaf area at its best. interaks without microbial inoculation and without urea producing plant dry weight is best. maize plants inoculated with mycorrhiza and Azospirillum double generating plant height to 4 and 6 weeks after planting is best. results of dry shelled corn crop ever produced in double inoculation with mycorrhiza and Azospirillum without giving urea. Keywords: microbes, urea, growth, yield, corn, peat
PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI HIJAU christofer, ardy; Safwan, Mulyadi; Anggorowati, Dini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.223 KB)

Abstract

Penelitian ini mempelajari pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil sawi hijau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan campuran tanah media tanam siap pakai, pupuk kandang sapi, arang sekam, serbuk sabut kelapa, dan arang tempurung kelapa sebagai media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 16 Juli 2018 sampai dengan 15 Agustus 2018, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 5 Perlakuan media tanam yaitu A, B, C, D, dan E, masing-masing perlakuan memiliki 4 ulangan dan setiap ulangan ditanam satu individu tanaman. Variabel pertumbuhan dan hasil yang diukur adalah berat segar bagian atas tanaman, berat kering tanaman, berat kering akar, volume akar, dan jumlah daun. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan sidik ragam dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNJ. Perlakuan media tanam yang berbeda berpengaruh nyata terhadap berat segar tanaman, volume akar, dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media tanam aluvial + arang sekam dan aluvial + arang tempurung kelapa dapat mempengaruhi pertumbuhan volume akar tanaman dan berat kering tanaman sawi hijau sedangkan media tanam siap pakai dan aluvial + pupuk kandang sapi sebagai media tumbuh tanaman sawi hijau dapat meningkatkan jumlah daun dan hasil berat segar tanaman sawi hijau yang terbaik.
PengaruhTakaran Pupuk Kandang Sapi dan CMA terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre – Nursery Pada Media Tanah PMK. Sinaga, Sahata Patuan Rungga; Anggorowati, Dini; Rahayu, Sri
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran dan interaksi pupuk kandang sapi dan CMA terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensiss Jacq) pre – nursery pada media tanah podsolik merah kuning. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 November 2016 sampai dengan tanggal 25 Maret 2017 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini menggunakan pola Faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari faktor pertama 3 taraf pupuk kandang sapi dan faktor kedua 2 pemberian CMA dan tidak diberi CMA, diperoleh 6 kombinasi perlakuan  yang diulang sebanyak 4 kali, setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel. Faktor pertama yaitu p1= tanah + pasir (3:1) + pupuk kandang sapi 200 g/polybag setara (10%), p2 = Tanah + Pasir (3:1) + pupuk kandang sapi 600 g/polybag setara (30%), p3 = Tanah + Pasir (3:1) + pupuk kandang sapi 1000 g/polybag setara (50%). Faktor kedua pemberian CMA 10 g/polybag yaitu m1= dengan CMA dan m0 = tanpa CMA. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi bibit, jumlah daun, diameter batang, volume akar, panjang akar, berat kering akar, berat kering tajuk dan persentase infeksi akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi dengan takaran 10% pupuk kandang sapi dengan diberi CMA memberikan pengaruh yang efektif  menghasilkan tinggi bibit kelapa sawit dan jumlah daun lebih baik. Takaran pupuk kandang sapi sebanyak 50% yang tidak diberi CMA juga memberikan hasil pertumbuhan bibit lebih tinggi terhadap variabel diameter batang, volume akar, panjang akar, berat kering akar, dan berat kering tajuk.Kata kunci :bibit kelapa sawit, cma, podsolik merah kuning, pupuk kandang sapi.
Pengaruh Bokasi Daun Ketapang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Seledri Pada Tanah Aluvial. HERMAWAN, JEFFRY; BANDEM, PUTU DUPA; ANGGOROWATI, DINI
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bokasi daun ketapang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil seledri pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini dilaksanakan pada 11 September 2016 sampai dengan 8 November 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu pemberian bokasi daun ketapang, setiap perlakuan terdiri dari 4 sampel tanaman,perlakuan tersebut adalah k1= 6 t/ha setara 221 g/polybag, k2= 8 t/ha setara 295 g/polybag, k3= 10 t/ha setara 369 g/polybag, k4= 12 t/ha setara 406 g/polybag, k5=14 t/ha setara  516 g/polybag Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), volume akar, berat segar tanaman (g),berat kering tanaman (g) dan kadar kehijauan daun (spad unit). Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Bokasi Daun Ketapang terhadap pertumbuhan dan hasil Seledri pada Tanah Aluvial, pemberian bokasi daun ketapang 8 t/ha merupakan dosis yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil seledri pada tanah Aluvial Kata kunci : seledri, bokasi daun ketapang, tanah alluvial.
PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH PADA TANAH GAMBUT Nurjannah, Ifatrul Yani; Santoso, Eddy; Anggorowati, Dini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1: Desember 2012
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang sering muncul pada pertanaman cabai merah pada tanah gambut yaitu kurang tersedianya unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanah gambut sangat kaya akan bahan organik tetapi ketersediaan unsur haranya seperti N, P, K, Ca dan Mg masih kurang serta tingkat keasaman tanahnya sangat tinggi. Oleh karena itu, perlu pemberian pupuk kandang sapi, pupuk kandang kambing, bebek dan ayam. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah pada tanah gambut. Penelitian ini menggunakan metode eksprimen lapangan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan dan yang terdiri dari 4 sampel tanaman sehingga jumlah tanaman 96 tanaman. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah di tanah gambut. Dari uji BNJ dapat diketahui bahwa pemberian pupuk kandang ayam berbeda nyata terhadap pemberian jenis pupuk kandang kambing, sapi, dan bebek pada variabel pengamatan jumlah buah dan berat buah, pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk kandang bebek berbeda nyata terhadap pemberian jenis pupuk kandang kambing, dan sapi pada variabel tinggi tanaman, berat kering, volume akar dan jumlah batang produktif. Jenis pupuk kandang ayam yang diberikan terhadap tanaman cabai merah pada tanah gambut merupakan perlakuan terbaik bila dibandingkan dengan jenis pupuk kandang lainnya. Kata kunci : cabai merah, pupuk kandang,tanah gambut.
THE INFLUENCE OF BAP TO IMPROVE OF SUNKIST GRAFTING marpaung, intan purnama sari; Anggorowati, dini; hadijah, siti
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This reasearch is aimed at improving BAP to sunkist grafting. This reasearch was conducted on March 7th, 2018 until June 4th, 2018 which in Husein Hamzah street, Pontianak, West Kalimantan. This reasearch design used Complete Randomized Design (CRD) with 5 treatment levels, which are 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, and 200 ppm. Each treatment was repeated 5 times and each sample consisted of 5 samples, so that the total plant is 125. The variables observed in this reasearch included the percentage of survival, the increase of shoot length, the number of leaves, and the number of shoots. The results of this reasearch showed that there were no significant variables that influence of BAP to improving of Sunkist grafting.
The Effect of Banana Peel Compost on the Growth and Yield of Spring Onion in Alluvial Soil ANGELINA, ANGELINA; HADIJAH, SITI; ANGGOROWATI, DINI
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.552 KB)

Abstract

The Effect of Banana Peel Compost on the Growth and Yield of Spring Onion in Alluvial SoilAnggelina1, Siti Hadijah2, Dini Anggorowati3 1Agriculture; Faculty University of Tanjungpura2Agriculture; Faculty University of Tanjungpura3Agriculture; Faculty University of Tanjungpurae-mail*anggelina.lina888@gmail.com  ABSTRAKSpring Onion (Allium fistulosum L) is one of prospective horticultural crops, which can be  cultivated intensively in West Kalimantan. Alluvial soil is the soil type that can be used to cutivate this crop. However, this soil type should be enriched with organic compost, such as compost which was made of banana “Kepok” feel, in order to improve the soil structure, which then can help to increase the growth of onion spring. This treatment expected to make the  soil structure be more optimum for the plant root development and growth. This research aimed to determine the best dosage of banana peel compost for the growth and yield of onion spring on alluvial soil. This research has been conducted at the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, from December 20th, 2017 to January 31st, 2018.  This research has been designed in a Completely Randomized Design (CRD). The treatment was set in 5 level doses of banana peel compost, with 5 replications, which were P0 = without compost, P1= 250 g compost/polybag or equal to 10 ton compost/ha, P2 = 375 g compost/polybag or equal to 15 tons/ha, P3 = 500g compost/polybag or equivalent 20 tons/ha, and P4 = 625 g compost/polybag or equivalent to 25 tons/ha. The observed variables in this study were plant height, number of leaves, number of tillers, root volume and fresh weight of the plant. The results showed that application of banana peel compost on alluvial soil showed good response significantly to the plant height variable, but showed an average good response to the other observed variables of leaf numbers, number of seedlings, root volumes and fresh weight of the plant.Keywords: Alluvial, Banana peel, Compost, Spring Onion
PENGARUH BEBERAPA JENIS ABU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN PADA TANAH GAMBUT Mulyana, Sri; Susana, Rini; Anggorowati, Dini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1: Desember 2012
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah gambut sebagai medium tumbuh tanaman dibatasi sifat gambut yang masam, kejenuhan basa rendah, kadar P, K dan Ca rendah, sehingga perlu upaya untuk membuat gambut siap digunakan untuk budidaya kailan. Kendala lain yang dihadapi pada budidaya kailan di tanah gambut adalah pH yang tidak sesuai dengan pertumbuhan kailan. Pemberian beberapa jenis abu yaitu abu serbuk kayu, abu sekam padi, abu sabut kelapa dan abu tandan kosong sawit diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian beberapa jenis abu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan di tanah gambut. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 kali ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 4 sampel. Variabel yang diamati adalah jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, tinggi tanaman, volume akar, pH tanah.Pemberian abu serbuk kayu dengan takaran 252,60 g/3 kg tanah memberikan pengaruh terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kailan dibandingkan dengan pemberian abu sekam padi, abu sabut kelapa dan abu tandan kosong sawit.Kata kunci: Gambut, jenis abu, kailan
PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA PADA TANAH GAMBUT Yuniarti, Indri; -, Radian; Anggorowati, Dini
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kubis bunga adalah salah satu tanaman sayuran yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.Budidaya kubis bungadi Kalimantan Barat masih belum dilakukan secara luas, karena pengetahuan petani masih sangat minim.Budidaya kubis bunga merupakan upaya meningkatkan hasilkubis bunga dengan cara meminimalkan penggunaan pupuk kimia. Dengan demikian menggunakan pupuk kandang kotoran sapi pada tanaman kubis bungadiharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis bungadi tanah gambut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga di tanah gambut.Penelitian ini dilakukan di dalam rumah plastik yang berlokasi di Cipta Mandiri II blok. i No. 25, Kecamatan Kapuas Kanan Hulu, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian dimulai 5 Februari 30 Juni 2012.Rancanganpenelitian menggunakan metode eksprimen lapangan dengan pola Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 ulangan dan setiap perlakuan terdiri dari 3 sampel tanaman sehingga terdapat 72 sampel tanaman.Perlakuan tersebut masing-masing sebagai berikut : p0 = Tanpa pupuk kandang, p1 = 75 g/polybag pupuk kandang sapi setara dengan 10 ton/ha, p2 = 112,5 g/polybag pupuk kandang sapisetara dengan 15 ton/ha, p3 = 150 g/polybag pupuk kandang sapi setara dengan 20 ton/ha, p4 = 187,5 g/polybag pupuk kandang sapi setara dengan 25 ton/ha, p5 = 225 g/polybag pupuk kandang sapi setara dengan 30 ton/ha.Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi jumlah daun (helai), berat basah tanaman (g), volume akar, berat bagian atas (g), berat bunga (g), keliling bunga (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap berat basah tanaman dengan rerata 2048,16 g, berat bagian atas dengan rerata 1939,73 g, berat bunga dengan rerata 507,64 g, dan keliling bunga 112,72 g.Namun perlakuan ini tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan volume akar. Kata kunci :Pupuk Kandang Sapi, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis Bunga, Tanah gambut.